Banjarmasin (ANTARA) - Tim dari Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) Indonesia menemukan tumbuhan dari marga Armorphophallus di Taman Biodiversitas hutan hujan tropis kawasan Lembah Bukit Manjai, Mandiangin Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Kami menduga ini Amorphopallus muelleri BI, namun demikian untuk lebih jelasnya akan diteliti lebih lanjut karena tumbuhan jenis ini banyak ragamnya," kata Pendiri Taman Biodiversitas Ferry F. Hoesain di Banjarmasin, Kamis.

Dia menjelaskan Amorphophallus adalah nama marga tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae). Bunga dan tumbuhan vegetatifnya (daun) tumbuh bergantian dan mengeluarkan aroma yang khas, seperti bau bangkai yang memikat lalat untuk membantu penyerbukannya.

Marga Amorphophallus di seluruh dunia berjumlah sekitar 200 jenis. Sedangkan di Indonesia terdapat 25 jenis yang 17 jenisnya merupakan endemik terdiri dari Sumatera delapan jenis, Jawa lima jenis, dan tiga jenis di Kalimantan serta satu jenis dari Sulawesi.

Baca juga: Tahun depan, 30 bunga bangkai akan mekar di Kepahiang
Baca juga: Bunga Bangkai setinggi 289 centimeter mekar di Kebun Raya Cibodas

Ferry menyebut tumbuhan ini memiliki kemiripan baik penampilan maupun umbinya dengan saudaranya, yaitu Amorphophallus paeoniifolius, Amorphophallus campanulatus, dan Amorphophallus variabilis sering kali dirancukan dengan ketiga tumbuhan tersebut.

“Dengan ditemukannya Amorphopallus muelleri BI ini telah menambah data spesies flora yang ada di kawasan Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Lembah Bukit Manjai," kata dia.
Tumbuhan Armorphophallus di Taman Biodiversitas. (ANTARA/Firman)


Pertumbuhan Amorphopallus muelleri BI dapat dicirikan jelas dengan perbedaan dua musim, yaitu musim hujan untuk pertumbuhan vegetatif dan musim kemarau dengan pertumbuhan yang dorman.

Jadi Amorphopallus muelleri BI hanya tumbuh di saat musim hujan dan pada saat kemarau pertumbuhan vegetatif terhenti.

Ciri lainnya memiliki tangkai daun tunggal yang tumbuh tegak lurus dan berwarna hijau dengan bercak putih.

Di setiap pertemuan batang akan tampak tonjolan berwarna cokelat kehitam-hitaman yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif disebut bulbil.

"Adanya bintil ini menjadi pembeda penting antara jenis Amorphopallus lainnya," jelas Ferry.

Baca juga: Amorphophallus setinggi empat meter mekar di Bengkulu
Baca juga: LIPI sebut Raffflesia dan Amorphopallus terancam punah

Plot taman Amorphopallus di kawasan Taman Biodiversitas pun disiapkan. Apalagi sebelumnya juga ditemukan jenis lainnya dari Amorphopallus yang diduga sebagai Amorphophallus paeoniifolius yang tumbuh secara alami.

Tujuannya untuk melestarikan tumbuhan sekaligus sebagai wahana riset keragaman hayati hutan hujan tropis di kawasan lembah Bukit Manjai yang kini dilengkapi ragam tumbuhan Amorphopallus dengan bunganya tampak eksotik dan mempesona.

Baca juga: Bunga bangkai langka ditemukan di area Universitas Bali Internasional
Baca juga: Bunga bangkai mekar sempurna di kebun warga pinggiran Danau Maninjau