Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 66.862.019 jiwa telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau mengalami penambahan harian sebanyak 237.450 jiwa pada Kamis hingga pukul 12.00 WIB.

Adapun mereka yang telah mendapat vaksin dosis kedua pada Kamis bertambah 119.410 jiwa, sehingga total menjadi 174.239.124 jiwa sejak program vaksinasi digulirkan. Sementara penduduk Indonesia yang telah mendapat vaksin dosis pertama sudah menyentuh 203.715.848 jiwa.

Baca juga: Kasus terkonfirmasi positif harian COVID-19 bertambah 4.977 pada Kamis

Mereka yang telah mendapat vaksinasi dosis keempat, utamanya tenaga kesehatan, sudah mencapai 863.582 jiwa atau mengalami penambahan sebanyak 68.288 jiwa. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi sebanyak 234.666.020 jiwa.

Kementerian Kesehatan menyatakan pemerintah sedang memfokuskan diri untuk mengejar cakupan booster pertama atau dosis ketiga vaksin COVID-19 bagi masyarakat umum yang masih rendah.

"Kalau rencana (pemberian booster kedua bagi masyarakat umum) akan tetap ada, tapi terus terang kita konsentrasikan dulu pada pemberian booster pertama ya," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.

Baca juga: Penerima dosis ketiga capai 66,40 juta jiwa penduduk Indonesia

Menanggapi rencana pemberian booster kedua bagi masyarakat umum, Maxi menyatakan semua pihak harus berfokus meningkatkan cakupan booster pertama terlebih dahulu yang sampai saat ini baru mencapai 38 persen dari target 50 persen yang sudah ditetapkan.

Meski demikian, dia mengaku pemerintah sedang mendiskusikan hal tersebut usai perluasan booster kedua pada lansia selesai diberikan.

Saat ini, pemerintah justru sedang berupaya mempercepat pemberian booster pertama dengan memetakan daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah dan mendistribusikannya bersama TNI/Polri.

Baca juga: Epidemiolog: Vaksin booster modal lindungi warga dari subvarian baru

“Jadi, kita fokuskan dulu (pada booster pertama), selesaikan itu sambil fokus pada booster kedua yang tentu saat ini diberikan pada tenaga kesehatan dan lansia juga immunocompromised,” ujar Maxi.