San Francisco (ANTARA) - Elon Musk mengatakan pada Rabu bahwa ia berharap cip otak nirkabel yang dikembangkan Neuralink bisa memulai uji klinis pada manusia dalam enam bulan, setelah perusahaan miliknya itu gagal menepati jadwal yang dia tetapkan sebelumnya.
Neuralink sedang mengembangkan sistem cip otak yang memungkinkan penyandang disabilitas dapat bergerak dan berkomunikasi lagi, dan Musk pada Rabu menambahkan bahwa alat itu juga akan menargetkan pemulihan penglihatan.
Berbasis di Bay Area, San Francisco dan Austin, Texas, Neuralink dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan tes pada hewan dan sedang menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk memulai uji klinis pada manusia.
"Kami sangat berhati-hati dan yakin (cip) itu akan bekerja dengan baik sebelum digunakan pada manusia," kata Musk dalam pernyataan mengenai perkembangan teknologi yang sangat ditunggu-tunggu itu.
Berbicara kepada para undangan khusus dalam presentasi di kantor pusat Neuralink selama hampir tiga jam, Musk menekankan kecepatan perusahaannya mengembangkan perangkat itu.
"Kemajuan teknologi tersebut, agar dapat diterapkan pada manusia, mungkin akan tampak sangat lambat, tetapi kami berusaha untuk melakukan semuanya secara paralel," katanya.
"Jadi, secara teori, kemajuan harus bersifat eksponensial," katanya, menambahkan.
FDA belum membalas permintaan Reuters untuk berkomentar.
Dua aplikasi pertama yang disasar oleh perangkat Neuralink itu akan memulihkan penglihatan dan memungkinkan pergerakan otot pada orang yang tidak mampu melakukannya, kata Musk.
"Bahkan jika seseorang tidak bisa melihat dan terlahir buta, kami percaya kami masih dapat memulihkan penglihatannya," kata dia.
Uji klinis pada manusia tersebut awalnya direncanakan pada 31 Oktober, tetapi Musk menundanya hanya beberapa hari sebelumnya tanpa memberikan alasan.
Presentasi publik terakhir Neuralink, lebih dari setahun yang lalu, melibatkan seekor monyet yang dipasangi cip otak. Monyet itu bermain gim komputer dengan pikirannya sendiri.
Musk, yang juga memiliki pabrik mobil listrik Tesla, perusahaan roket SpaceX, dan platform media sosial Twitter, dikenal memiliki ambisi menjelajahi Mars dan menyelamatkan umat manusia.
Ambisinya untuk Neuralink, yang diluncurkan pada 2016, juga memiliki skala besar serupa.
Dia ingin mengembangkan sebuah cip yang memungkinkan otak mengontrol perangkat elektronik yang kompleks sehingga memungkinkan orang yang lumpuh mendapatkan kembali fungsi motorik. Cip itu juga diharapkan dapat mengobati penyakit otak, seperti Parkinson, demensia, dan Alzheimer.
Musk juga berbicara tentang ambisinya untuk menggabungkan otak dengan kecerdasan buatan.
Namun, Neuralink tidak bisa diluncurkan sesuai jadwal dan Musk mengatakan dalam presentasi pada 2019 bahwa dia berharap mendapatkan persetujuan dari regulator pada akhir 2020.
Dia kemudian mengatakan pada sebuah konferensi pada akhir 2021 bahwa dia berharap dapat memulai uji coba pada manusia tahun ini.
Menurut pengakuan para karyawannya, Neuralink telah berulang kali melewatkan tenggat internal untuk mendapatkan persetujuan FDA agar dapat memulai uji coba pada manusia.
Musk sebelumnya juga pernah mendekati pesaing Synchron awal tahun ini tentang investasi potensial setelah dia menyatakan frustrasi kepada karyawan Neuralink karena kemajuan yang lambat, menurut laporan Reuters pada Agustus lalu.
Synchron sudah mencapai kemajuan penting pada Juli lalu dengan menanamkan perangkat buatannya pada seorang pasien di Amerika Serikat untuk pertama kalinya.
Mereka juga sudah mendapatkan izin dari regulator AS untuk uji coba manusia pada 2021 dan telah menyelesaikan uji coba pada empat orang di Australia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Elon Musk sebut Apple tidak pernah berniat hapus Twitter
Baca juga: Elon Musk: melarang Twitter Trump adalah "kesalahan besar"
Baca juga: Satelit Nano pertama Indonesia segera meluncur ke ISS via SpaceX
Elon Musk berharap cip otak Neuralink bisa diuji pada manusia
1 Desember 2022 14:24 WIB
Seekor monyet bermain gim menggunakan implan antarmuka otak-komputer buatan Neuralink pada gambar diam yang diambil dari video yang dirilis Elon Musk pada April 2021. (Reuters TV) (Reuters/as)
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: