BPS sebut kenaikan harga beras mulai melemah
1 Desember 2022 14:03 WIB
Kepala Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon Budi Sultika menunjukkan stok beras di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (30/11/2022). (ANTARA/Khaerul Izan)
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan kenaikan harga atau inflasi beras mulai melemah pada November 2022 dengan kenaikan sebesar 0,37 persen dibandingkan peningkatan harga beras pada Oktober yang mencapai 1,13 persen.
"Sejak Juli, komoditas beras terus mengalami inflasi, dengan tekanan inflasi yang semakin melemah," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam "Rilis Indeks Harga Konsumen November 2022" yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Selama November 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 887 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, yang diperoleh 1.143 observasi beras di penggilingan.
Baca juga: Kementan: 610 ribu ton beras di penggilingan siap diserap Bulog
Rata-rata harga beras kualitas premium pada November 2022 di penggilingan sebesar Rp10.512,00 per kg, naik 10,19 persen dibandingkan November 2021.
Harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp10.122,00 per kg atau naik sebesar 11,58 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.542,00 per kg atau naik sebesar 9,54 persen secara year to year (YoY).
Dibandingkan dengan bulan lalu, rata-rata harga beras di penggilingan pada November 2022 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 1,05 persen; 0,78 persen; dan 0,27 persen.
"Harga beras di penggilingan pada bulan November ini meningkat sebesar 0,85 persen secara month to month (MtoM), dan sebesar 10,78 persen kalau kita lihat secara year on year. Kemudian di tingkat grosir harga beras pada November ini meningkat 0,60 persen (MtoM) dan 6,14 persen (YoY), harga beras eceran pada November ini meningkat sebesar 0,37 persen (MtoM) dan secara YoY meningkat 4,18 persen," kata Setianto.
Baca juga: Pemerintah gelontorkan beras ke pasar stabilkan harga jelang Natal
Harga gabah kering panen (GKP) selama November 2022, di tingkat petani rata-rata Rp5.397,00 per kg atau naik 16,06 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.523,00 per kg atau naik 16,21 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada November 2021 (YoY).
Rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Rp5.785,00 per kg atau naik 14,32 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.900,00 per kg atau naik 14,06 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.021,00 per kg atau naik 13,96 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.120,00 per kg atau naik 14,00 persen.
Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga gabah pada November 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 0,81 persen dan 3,61 persen, sedangkan kualitas GKG turun 1,79 persen.
Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada November 2022 dibandingkan bulan lalu untuk kualitas GKP dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 0,87 persen dan 3,41 persen, sedangkan kualitas GKG turun 1,77 persen.
"Sejak Juli, komoditas beras terus mengalami inflasi, dengan tekanan inflasi yang semakin melemah," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam "Rilis Indeks Harga Konsumen November 2022" yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Selama November 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 887 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, yang diperoleh 1.143 observasi beras di penggilingan.
Baca juga: Kementan: 610 ribu ton beras di penggilingan siap diserap Bulog
Rata-rata harga beras kualitas premium pada November 2022 di penggilingan sebesar Rp10.512,00 per kg, naik 10,19 persen dibandingkan November 2021.
Harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp10.122,00 per kg atau naik sebesar 11,58 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.542,00 per kg atau naik sebesar 9,54 persen secara year to year (YoY).
Dibandingkan dengan bulan lalu, rata-rata harga beras di penggilingan pada November 2022 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 1,05 persen; 0,78 persen; dan 0,27 persen.
"Harga beras di penggilingan pada bulan November ini meningkat sebesar 0,85 persen secara month to month (MtoM), dan sebesar 10,78 persen kalau kita lihat secara year on year. Kemudian di tingkat grosir harga beras pada November ini meningkat 0,60 persen (MtoM) dan 6,14 persen (YoY), harga beras eceran pada November ini meningkat sebesar 0,37 persen (MtoM) dan secara YoY meningkat 4,18 persen," kata Setianto.
Baca juga: Pemerintah gelontorkan beras ke pasar stabilkan harga jelang Natal
Harga gabah kering panen (GKP) selama November 2022, di tingkat petani rata-rata Rp5.397,00 per kg atau naik 16,06 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.523,00 per kg atau naik 16,21 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada November 2021 (YoY).
Rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Rp5.785,00 per kg atau naik 14,32 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.900,00 per kg atau naik 14,06 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.021,00 per kg atau naik 13,96 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.120,00 per kg atau naik 14,00 persen.
Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga gabah pada November 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 0,81 persen dan 3,61 persen, sedangkan kualitas GKG turun 1,79 persen.
Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada November 2022 dibandingkan bulan lalu untuk kualitas GKP dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 0,87 persen dan 3,41 persen, sedangkan kualitas GKG turun 1,77 persen.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: