Jakarta (ANTARA) - Pertumbuhan harga rumah untuk satu keluarga di Amerika Serikat (AS) terus melambat pada September tahun ini di tengah kenaikan suku bunga hipotek, berdasarkan data yang dirilis pada Selasa (29/11).

Indeks harga rumah nasional S&P CoreLogic Case Shiller mencatat penurunan 0,8 persen pada September dari angka pada bulan sebelumnya.

Penurunan ini melanjutkan tren yang dimulai pada Juli, saat harga rumah secara bulanan untuk pertama kalinya mencatatkan penurunan dalam kurun sekitar empat tahun.

Secara tahunan (year-over-year/yoy), harga rumah di AS naik 10,6 persen pada September, turun dari kenaikan (yoy) pada Agustus sebesar 12,9 persen.

Semua itu terjadi karena pasar perumahan dihantam oleh serangkaian kenaikan suku bunga yang diterapkan oleh Federal Reserve (The Fed) AS, yang mencatatkan rekor tertinggi.

The Fed menaikkan suku bunga sebagai upaya untuk memerangi inflasi terburuk dalam empat dekade terakhir, tetapi hal itu menyebabkan suku bunga hipotek melonjak dan berdampak pada kemampuan pembeli potensial dalam membeli rumah.

Suku bunga hipotek tetap 30 tahun untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir melewati angka 7 persen pada Oktober, menurut data dari Freddie Mac, perusahaan pembiayaan hipotek.

Angka itu jauh di atas rata-rata 3,10 persen pada periode yang sama tahun lalu.

"Saat The Fed terus menaikkan suku bunga, pembiayaan hipotek akan menjadi semakin mahal dan harga rumah menjadi semakin tidak terjangkau," menurut pernyataan dari Craig Lazzara, direktur pelaksana di indeks S&P Dow Jones.

"Mengingat keberlanjutan prospek lingkungan ekonomi makro yang menantang, harga rumah mungkin akan terus melemah," kata Lazzara.