Shoigu: Rusia harus gunakan senjata canggih di Ukraina
30 November 2022 23:59 WIB
Arsip foto - Seorang prajurit dengan bendera Rusia terlihat pada seragamnya berjaga di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 4 Agustus 2022. (ANTARA/Reuters/Alexander Ermochenko/as.)
Moskow (ANTARA) - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa angkatan bersenjata negaranya harus menggunakan sistem senjata canggih baru dalam konflik di Ukraina.
“Penting untuk melanjutkan modernisasi dan pembuatan sistem yang menjanjikan dengan penggunaan selanjutnya selama operasi militer khusus,” kata Shoigu dalam pertemuan para jenderal senior kementerian pertahanan pada Rabu.
Shoigu, salah satu sekutu terdekat Presiden Vladimir Putin, tidak merinci senjata canggih mana yang harus digunakan, meskipun dia mengatakan ingin berdiskusi dengan para jenderal tentang cara baru untuk meningkatkan serangan artileri dan rudal.
“Cara baru untuk menggunakannya dalam pertempuran sedang diuji,” kata Shoigu, tanpa menjelaskan lebih jauh.
Di Ukraina, kata Shoigu, radar canggih counter-battery akan ditingkatkan dengan menggunakan sistem roket jarak jauh seperti Tornado-S dan sistem artileri "Malka" berkekuatan tinggi.
“Ini memungkinkan untuk secara efektif menyerang sistem roket dan artileri asing,” kata Shoigu dalam pernyataan yang ditayangkan di televisi pemerintah.
Konflik di Ukraina, kemungkinan yang paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, telah menewaskan puluhan ribu orang di kedua pihak dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas antara aliansi NATO pimpinan AS dan Rusia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Blinken: serangan Rusia tak akan goyahkan sekutu Ukraina
Baca juga: Menlu Rusia: konfrontasi antara kekuatan nuklir harus dihindari
Baca juga: Ukraina-AS bahas situasi di garis depan dan paket bantuan musim dingin
“Penting untuk melanjutkan modernisasi dan pembuatan sistem yang menjanjikan dengan penggunaan selanjutnya selama operasi militer khusus,” kata Shoigu dalam pertemuan para jenderal senior kementerian pertahanan pada Rabu.
Shoigu, salah satu sekutu terdekat Presiden Vladimir Putin, tidak merinci senjata canggih mana yang harus digunakan, meskipun dia mengatakan ingin berdiskusi dengan para jenderal tentang cara baru untuk meningkatkan serangan artileri dan rudal.
“Cara baru untuk menggunakannya dalam pertempuran sedang diuji,” kata Shoigu, tanpa menjelaskan lebih jauh.
Di Ukraina, kata Shoigu, radar canggih counter-battery akan ditingkatkan dengan menggunakan sistem roket jarak jauh seperti Tornado-S dan sistem artileri "Malka" berkekuatan tinggi.
“Ini memungkinkan untuk secara efektif menyerang sistem roket dan artileri asing,” kata Shoigu dalam pernyataan yang ditayangkan di televisi pemerintah.
Konflik di Ukraina, kemungkinan yang paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, telah menewaskan puluhan ribu orang di kedua pihak dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas antara aliansi NATO pimpinan AS dan Rusia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Blinken: serangan Rusia tak akan goyahkan sekutu Ukraina
Baca juga: Menlu Rusia: konfrontasi antara kekuatan nuklir harus dihindari
Baca juga: Ukraina-AS bahas situasi di garis depan dan paket bantuan musim dingin
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2022
Tags: