Mengusung tema "Innovation for Sustainibility”, TIF tahun 2022 yang berlangsung dua hari mulai Selasa (30/11) hingga Rabu (1/12) ini diikuti sebanyak 67 inovasi yang berasal dari organisasi perangkat daerah, lembaga, sekolah dan instansi lainnya.
Digelar di GOR Gajah Putih, kompetisi inovasi pelayanan publik ditujukan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan seluruh jajarannya dalam berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat.
Baca juga: Kemendagri minta pemda untuk perbaiki inovasi pelayanan publik
Dengan begitu diharapkan dapat menjaring, mendesiminasikan, mendokumentasikan, dan mempromosikan inovasi pelayanan publik di unit-unit penyelenggara pelayanan publik, serta mendorong dilakukannya replikasi pelayanan publik.
"Agenda hari ini 'Trenggalek Inovation Fest', merupakan gelaran keempat dan hari ini ada 67 inovasi. Tadi Pak Deputi juga menyampaikan bahwa ada beberapa inovasi yang layak dimasukkan ke tingkat nasional," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dalam pidato sambutannya.
Ia berharap, inovasi-inovasi yang muncul dalam TIF akan berkorelasi dengan prestasi yang ada di Kabupaten Trenggalek.
"Jadi bukan inovasi kalau yang kita lakukan itu tidak memudahkan masyarakat. Contoh dengan adanya inovasi Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan "GERTAK", orang miskin sekarang termudah-kan apa tidak untuk melaporkan mendapatkan beberapa program. Terus inovasi jemput bola, orang rentan merasakan manfaatnya apa tidak," tandasnya.
Baca juga: Kemenpan RB: Umumkan Top 50 Inovasi Pelayanan Publik Terpuji 2022
Baca juga: PeduliLindungi raih penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terpuji 2022
Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Ajib Rakhmawanto dalam gelaran ini menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
Menurutnya sebagai lembaga Kementerian di pusat tentunya mempunyai kewajiban mendorong pelayanan publik yang lebih baik melalui Inovasi-inovasi.
"Ternyata di sini telah menjadi tren atau budaya. Inovasi telah menjadi program dari pada pemerintah daerah setiap tahunnya. Kami di pemerintahan pusat mendorong penciptaan inovasi-inovasi pelayanan publik," ucapnya.
Kedua, lanjut Ajib, setiap inovasi yang muncul di suatu pemerintahan terkait pelayanan publik bisa direplikasi dan dikembangkan di daerah-daerah yang lain.
"Jangan hanya dimunculkan saja, kami berharap apa yang sudah baik di suatu tempat itu bisa dipindahkan atau ditularkan ke instansi lainnya," imbuhnya.
Kemudian inovasi ini tentunya menjadi budaya tersendiri atau setelah menjadi program rutin bisa dibuat suatu kebijakan yang permanen. Dibuat suatu peraturan misalnya, dinas atau badan di suatu daerah melaksanakan inovasi namun juga sesuai dengan tema hari ini sustainable atau berkelanjutan.
"Jadi selalu berkelanjutan," tandas Ajib.
Baca juga: Kemenkumham dorong inovasi untuk pelayanan publik