Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan beserta jajarannya, Rabu, mengunjungi Pasar Wonokromo di Jawa Timur untuk memastikan kelancaran pasokan dan stabilisasi harga kebutuhan pokok di daerah itu menjelang Lebaran.

Setelah memantau langsung ke Pasar Wonokromo, Gita Wirjawan mengatakan bahwa meski konsumsi masyarakat memasuki puncaknya pada H-3 Lebaran ini, tapi harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok di pasar itu stabil.

“Meskipun hari ini adalah H-3 Lebaran, dimana konsumsi masyarakat memasuki puncaknya untuk persiapan berbagai keperluan lebaran, hasil pantauan kami secara umum di pasar, harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok masih stabil,” jelas Mendag disela kunjungannya.

Berdasarkan hasil pantauan, harga beberapa bahan kebutuhan pokok di Pasar Wonokromo bahkan harganya lebih rendah dari harga rata-rata nasional. Gula pasir misalnya hanya Rp11.500/kg, lebih rendah sekitar 2,68% dari harga rata-rata nasional Rp12.835/kg.

Menurutnya, kestabilan harga di pasar Wonokromo ini didukung oleh pasokan bahan kebutuhan pokok yang cukup tersedia.

Selanjutnya, Mendag menegaskan akan terus memantau kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok untuk mengantisipasi kenaikan harga sampai dengan hari Lebaran dan pascaLebaran.

“Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait baik di pusat dan daerah, para pelaku usaha, serta asosiasi-asosiasi terkait untuk memastikan pasokan bahan pokok dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pada saat lebaran dan pasca lebaran,” ujarnya.

Menurut uraian Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Gunaryo, beberapa komoditas bahan pokok yang harganya turun di tingkat nasional pada minggu kedua Agustus 2012 dibanding minggu sebelumnya antara lain:
  • Daging ayam broiler turun 3,46% menjadi Rp26.208/kg;
  • Telur ayam ras turun 2,88% menjadi Rp18,565/kg;
  • Kedelai lokal turun 0,63% menjadi Rp9.637/kg;
  • Gula pasir turun 0,15% menjadi Rp12.840/kg;
  • Minyak goreng kemasan turun 0,33% menjadi Rp9.745/kemasan 620 ml;
  • Beras turun 0,06% menjadi Rp8.009/kg;
  • Kedelai impor turun 0,04% menjadi Rp9.055/kg.
Komoditas kebutuhan pokok yang harganya naik:
  • Tepung terigu naik 0,27% menjadi Rp7.672/kg;
  • Daging sapi naik 0,20% menjadi Rp78.470/kg;
  • Minyak goreng curah naik 0,06% menjadi Rp11.437/kg.

Sebelum berkunjung ke Pasar Wonokromo, Mendag Gita Wirjawan juga secara intensif telah memantau harga dan pasokan bahan pangan pokok di berbagai pasar di Jakarta dan beberapa daerah lainnya.

Bertemu petani kedelai Jember

Selain memantau harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok di pasar Wonokromo, pada hari yang sama Mendag beserta jajaran juga melakukan kunjungan ke sentra produksi kedelai di Jember, Jawa Timur, untuk berdialog dengan petani kedelai.

Kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung keberhasilan petani kedelai Jember dalam memproduksi kedelai melalui sistem pertanian dan penyediaan benih yang baik.

Mendag berpendapat bahwa harga kedelai di dalam negeri akan dapat dikendalikan jika kebutuhan masyarakat dan industri tahu tempe sebagian besar dipenuhi dari produksi dalam negeri.

“Saya optimis kita dapat tingkatkan produksi. Dengan luas areal tanam kedelai 600.000 hektar dan asumsi produksi rata-rata sebesar 2,5 ton per hektar, saat ini Indonesia sebenarnya dapat memproduksi 1,5 juta ton kedelai per tahun. Apabila ada penambahan luas areal tanam, maka konsumsi kedelai nasional yang saat ini sebesar 2,6 juta ton bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri,” ujarnya.

Kunjungan ke sentra produksi kedelai ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya harga kedelai dunia akibat kekeringan di Amerika Serikat dan Amerika Latin yang memicu kenaikan harga kedelai di dalam negeri.

Untuk mengatasi kenaikan harga dan menjaga stabilitas harga kedelai di dalam negeri, pemerintah telah menurunkan bea masuk dari 5% menjadi 0% hingga bulan Desember 2012.

Melalui kunjungan ini, Mendag berharap mendapat masukan langsung dari petani kedelai sehingga dapat melakukan perbaikan dari sisi kebijakan tata niaga kedelai kedepannya.

(*)