Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengajak penerima Beasiswa Cendekia Baznas menjadikan aksi berbagi sebagai gaya hidup serta mendorong mahasiswa agar menjadi duta zakat.

"Pasalnya, zakat merupakan ibadah yang wajib ditunaikan bagi yang mampu, dan menjadi ibadah yang multimanfaat," ujar Wakil Ketua Baznas RI Mo Mahdum dalam acara pembinaan peserta Beasiswa Cendekia Baznas (BCB) AIU, di Auditorium Kampus AIU, Kedah, Malaysia, Rabu.

Baca juga: Wapres luncurkan Beasiswa Cendekia BAZNAS di Mesir

Kepada 136 mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia Baznas, Mahdum mengatakan berzakat tak hanya memberikan pahala kepada yang menunaikan, namun juga memberi manfaat kepada penerima.

Dorongan itulah yang kini tengah digencarkan Baznas agar para penerima beasiswa menjadi familiar dengan dunia zakat dan menjadikan zakat sebagai gaya hidup.

"Zakat adalah penolong kita nantinya kelak di hari akhir. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat, termasuk adik-adik mahasiswa untuk menjadikan zakat sebagai gaya hidup," ujar Mahdum.

Baca juga: Baznas RI dan Bayt Zakat Mesir perkuat kerja sama perzakatan

Menurut dia, meningkatkan literasi zakat di masyarakat harus dilakukan para penerima beasiswa Baznas. Pasalnya, mahasiswa yang akrab dengan ilmu keislaman dan zakat, akan lebih mudah untuk menjabarkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat kepada masyarakat.

"Mahasiswa harus jadi role model, mengakrabkan, dan membiasakan zakat, infak, dan sedekah di kehidupan sehari-hari. Dengan begitu akan mendorong peningkatan literasi zakat di tengah masyarakat," katanya.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Penang, Malaysia, Bambang Suharto memberikan apresiasi kepada para penerima beasiswa Baznas yang dinilainya memberikan kebanggaan selama berada di negeri jiran.

Baca juga: BAZNAS targetkan kerja sama penyaluran beasiswa dengan 500 kampus

"Peserta beasiswa dari Baznas selama ini selalu mendapatkan pujian terkait dengan kontribusi, dedikasi, dan prestasi yang telah mereka berikan," kata Bambang.