Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan (startup) Bioma hadir menyediakan penyewaan alat-alat keperluan kantor guna membantu pelaku usaha mengurangi beban biaya operasional mereka.

Jasa penyediaan barang dari Bioma membantu perusahaan untuk mengakses semua kebutuhan bisnis tanpa menanggung beban operasional, seperti biaya pemasangan, perbaikan, dan maintenance.

Barang-barang yang disewakan Bioma mulai dari alat-alat kantor, stationery, perabotan, hingga perlengkapan logistik dan dapur.

"Kami menggunakan sistem langganan agar pelaku bisnis dan startup bisa mengakses semua kebutuhan bisnis mereka, seperti sewa perlengkapan restoran, perabot, barang elektronik, peralatan kantor, dan sebagainya," kata Co-founder dan CEO Bioma Arlo Erdika dalam pernyataan persnya, Rabu.

Sistem seperti ini akan membantu perusahaan untuk meminimalisir capital expenditure tanpa perlu repot mengelola aset-aset yang dimiliki. Arlo percaya Bioma bisa menjadi mitra solusi yang baik agar bisnis dapat berkembang, terutama karena tingginya antusiasme dari perusahaan di berbagai ukuran dan industri terhadap jasa pengadaan barang ini.

Baca juga: Telkomsel kembangkan ekosistem digital dengan pendanaan ke startup

Memiliki lebih dari 1.000 SKU produk yang siap disewa, klien Bioma bisa memilih produk melalui katalog Bioma.id ataupun mengajukan permohonan aset bisnis tertentu kepada tim sales. Jika barang tersebut belum tersedia di katalog, tim Bioma kan memberikan proposal harga sewa kepada klien.

Setelah disetujui, startup ini pun kemudian akan mengurus semua aspek yang berkaitan dengan pengecekan kualitas, pengiriman, dan maintenance barang, termasuk jasa reparasi jika terjadi kerusakan aset di kemudian hari. Lalu, ketika masa sewa sudah selesai, Bioma akan melakukan penjemputan barang tersebut di lokasi klien.

“Sejak pertama kali berdiri, lebih dari 20.000 klien Bioma sudah mendapatkan kemudahan operasional dari penyewaan barang kami. Mayoritas klien kami berasal dari perusahaan F&B yang hendak membuka outlet baru, di mana mereka bisa menyewa perlengkapan dapur, restoran, dan back office, sehingga dapat berekspansi lebih cepat dengan modal yang lebih rendah," katanya.

Selain itu, Bioma juga banyak melayani perusahaan yang hendak menyediakan peralatan laptop dan perabotan kantor.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah perusahaan di Indonesia telah mengakhiri kebijakan work from home (WFH) dan mewajibkan karyawan untuk bekerja di kantor (WFO). Per Juli 2022, berdasarkan hasil survei Jakpat, 63 persen pekerja di Indonesia telah kembali WFO, sementara 23 persen bekerja secara hybrid.

Ini berarti, mayoritas pekerja telah kembali beraktivitas di kantor (86%), sehingga menjadi momentum yang pas bagi Bioma untuk mengembangkan jangkauannya.

Sebagai startup muda, Bioma menyadari bahwa akselerasi bisnis perlu dilakukan secara efektif. Karena itu, tim yang dibangun oleh tiga orang co-founder ini pun memutuskan untuk mengikuti program inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Awalnya kami tertarik mengikuti SSI karena program-programnya sangat sesuai dengan kebutuhan kami sebagai early-stage startup. Selama empat bulan pelatihan, kami benar-benar merasa terbantu karena dapat berkenalan dengan para coach dan advisor yang sudah pernah melalui tahap yang sedang Bioma lalui sekarang," kata Melvin Juwono, Co-Founder dan COO Bioma.

Pertama kali dicetuskan pada awal tahun 2022, Bioma merupakan ekspansi dari bisnis penyewaan perlengkapan bayi bernama Babyloania yang dirintis oleh Arlo dan dikembangkan secara bootstrapping sejak 2014.

Berdasarkan pengalaman membesarkan Babyloania ini, tim Bioma mendapatkan insight bahwa ada permintaan tinggi untuk penyewaan segala macam perlengkapan bisnis. Nama Bioma sendiri terinspirasi dari ilmu ekologi yang berarti habitat beragam pada suatu tempat.

Analoginya, perusahaan ingin menyediakan berbagai kebutuhan dengan mudah dan terjangkau untuk beragam habitat atau ekosistem bisnis.

Baca juga: Isu resesi 2023, Enablr.id genjot produktivitas daripada PHK karyawan

Baca juga: Hyundai Startup Challenge 2022 digelar di Indonesia

Baca juga: TipTip raih investasi seri A senilai 13 juta dolar AS