Kepala Bapenda akan membenahi koordinasi penanganan korban gempa Kabupaten Cianjur di wilayah Kecamatan Bojongoicung.
"Selain itu, saya juga memastikan semua kebutuhan logistik hingga upaya pemulihan psikologis bisa terpenuhi," kata Dedi Taufik ketika dihubungi, Rabu.
Di wilayah itu juga, Dedi ditugaskan bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Jabar, Linda Al Amin sebagai Ibu Asuh.
Dedi dan Linda mengunjungi langsung lokasi pengungsian dan ia menyampaikan keprihatinan dan berbincang mengenai kebutuhan dengan sejumlah warga.
Baca juga: Gubernur Jabar tugaskan kadis jadi "bapak asuh" korban gempa Cianjur
Baca juga: Menko PMK: Gempa Cianjur jangan dijadikan tempat wisata
"Tadi berbincang dengan warga, selain menyampaikan duka, saya juga memastikan kepada mereka bahwa kami akan melakukan yang terbaik supaya tetap ada optimisme, karena itu penting," lanjut dia.
Setelah itu, di hari yang sama, ia langsung menggelar rapat dengan perangkat daerah dan unsur dari Kecamatan Bojongpicung.
Evaluasi hingga langkah strategis penanganan kedaruratan menjadi salah satu fokus pembahasan.
Pembenahan pertama adalah mempermudah jalur koordinasi dan pembagian tugas secara berkala.
Semua itu mencakup banyak hal, di antaranya berkaitan dengan bantuan, jadwal piket posko dan merealisasikan pinjam pakai kendaraan untuk operasional posko di Kecamatan Bojongpicung.
"Untuk mempermudah komunikasi dan pengkoordinasian bantuan, telah dibuatkan grup Whatsapp. Tadi sudah mengevaluasi operasional piket Posko tanggap bencana juga pemutakhiran jadwal piket posko untuk jangka waktu satu bulan ke depan," kata Dedi.
Kemudian akan merealisasikan bantuan pinjam pakai unit mobil dan motor untuk operasional posko Kecamatan Bojongpicung..
"Masih banyak warga yang merasa cemas, takut pasca bencana. Dalam waktu dekat kami akan menggandeng psikolog termasuk rohaniawan untuk turut serta memulihkan kondisi emosi dan mental para pengungsi terutama pengungsi anak-anak," kata dia.