Bucharest (ANTARA) - Pemimpin NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) Jens Stoltenberg akan menyeru para negara anggota untuk meningkatkan bantuan bagi Ukraina dalam menghadapi musim dingin.

Seruan itu akan disampaikan dalam sebuah pertemuan pada Selasa dan Rabu (30/11), setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskky meminta rakyatnya bersiap-siap menghadapi suhu dingin.

Baca juga: Para dubes untuk NATO gelar pertemuan darurat atas ledakan di Polandia


Ia juga meminta rakyat Ukraina menghadapi kemungkinan kegelapan akibat serangan Rusia pada berbagai infrastruktur.

Para menteri luar negeri NATO akan melakukan pertemuan di Bucharest dan memusatkan agenda pembahasan pada upaya memperkuat bantuan militer bagi Ukraina, juga bantuan nontempur.

Di antara bantuan militer yang akan dibahas adalah sistem pertahanan udara dan amunisi.

Sementara itu, sebagian bantuan nontempur berupa bahan bakar, pasokan medis, peralatan musim dingin, serta penghadang pesawat nirawak sudah dikirimkan melalui mekanisme paket bantuan NATO.

Paket itulah yang ditargetkan Stoltenberg untuk ditingkatkan.

Baca juga: NATO, G7 lakukan komunikasi intens terkait ledakan di Polandia


Presiden Ukraina Zelenskyy telah memperingatkan para warganya soal kemungkinan bahwa Rusia akan melancarkan serangan pada pekan ini.

Rentetan serangan itu diperkirakan akan separah yang terjadi pekan lalu, yang sejauh ini merupakan yang terburuk hingga menyebabkan jutaan orang tidak mendapatkan pemanas, air, dan listrik.

"Ukraina akan mengalami musim dingin yang buruk, jadi kami berupaya memperkuat dukungan agar negara tersebut memiliki ketahanan," kata seorang diplomat senior dari Eropa.

Jerman, yang saat ini menjabat ketua G7, juga telah menjadwalkan pertemuan dengan para anggota dari negara-negara kaya itu serta menekankan pentingnya mempercepat pemulihan infrastruktur energi Ukraina.

Prancis dan Jerman mengatakan masing-masing sedang mengirimkan lebih dari 100 generator listrik untuk membantu Ukraina menstabilkan jaringan listrik.


Sumber: Reuters

Baca juga: Kabar terakhir dari peperangan di Ukraina

Baca juga: Mantan PM Jepang Mori: Putin mungkin gunakan senjata nuklir