Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Evy Haryadi menggarisbawahi urgensi untuk mengubah dan mendiversifikasi sistem energi secara cepat dengan ketahanan serta keamanan energi serta stabilitasi pasar.

Adanya krisis iklim dan energi serta tantangan geopolitik dunia mengakibatkan flutuaktifnya harga di dalam pasar energi dan gangguan pasokan energi.

“(Karena itu), perlu mempercepat dan memastikan transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau, dan investasi yang inklusif. Juga, perlu dipastikan demand energi global harus diimbangi dengan pasokan energi yang terjangkau,” katanya dalam pembukaan acara Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-77 Tahun 2022 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa.

Seminar HLN ke-77 yang mengangkat tema "Post G20 Summit : Energy Transition Road Map To Achieve Net Zero Emission In 2060” dirancang untuk mendiskusikan peluang maupun tantangan untuk memberikan solusi atas berbagai persoalan yang timbul dalam pelaksanaan transisi energi.

Baca juga: Dirjen EBTKE: Hidrogen hijau jadi pilar utama dekarbonisasi industri

Peringatan HLN ke-77 terdiri dari kegiatan seminar dan pameran selama 29-30 November 2022 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta.

Pameran ini diikuti 33 peserta yang memanfaatkan ruangan seluas 1.500 meter persegi. Ke-33 peserta tersebut terdiri dari 9 institusi pemerintah, 19 usaha penyedia teknologi, satu perguruan tinggi, serta satu asosiasi yang menampilkan informasi dan inovasi-inovasi teknologi terkini.

Sesuai tema utama yang dipilih, lanjutnya, suatu keniscayaan bahwa upaya transisi energi berkelanjutan merupakan aksi nyata bersama sebagaimana kesepakatan dalam deklarasi G20.

Adapun sub-tema yang diusung dalam acara ini ialah “Utilizing The Decarbonization Flexible Technology For Grid Stability”. Hal tersebut memberikan penegasan kuat bahwa MKI mendukung pemerintah dan para pemangku kepentingan ketenagalistrikan untuk menindaklanjuti hasil-hasil G20 Summit di bidang transisi energi.

Seperti diketahui, salah satu hasil G20 Summit adalah mekanisme transisi energi, di mana Indonesia mendapatkan komitmen dari Just Energy Transition Programme (JETP) sebesar 20 miliar dolar AS.

Baca juga: Dirjen EBTKE: Pajak karbon PLTU tingkatkan pemanfaatan energi bersih

“MKI mengajak seluruh pihak di sektor energi untuk melakukan pendekatan less carbon melalui pengembangan EBT (Energi Baru Terbarukan), dan sumber daya fosil dengan harmonis sejalan dengan pendekatan NZE (Net Zero Emission) yang memerlukan pembiayaan yang sangat besar yang diperkirakan baru berhasil bila dilakukan secara berkolaborasi,” ujar Evy.​​​​​​

Seminar HLN ke-77 ini turut didukung asosiasi profesi, lembaga institusi penelitian energi dan ketenagalistrikan internasional seperti International Renewable Energy Agency/IRENA (Badan Energi Terbarukan Internasional), International Energy Agency (IEA), serta United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (Unescap).

Begitu pula dukungan lain dari tiga sponsor utama acara peringatan HLN ke-77, yaitu PLN, Pertamina dan Huawei.

“Saya berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung penyelenggaraan HLN ke-77, antara lain PLN, Pertamina, Huawei, SSP Group, Adar Power, Elsewedy, Hitachi Energy, North Sumatera Hydro Energy, dan lain-lain,” ungkap Ketum MKI yang baru terpilih pada Munas MKI ke-IX pada 21 November 2022.

Tercatat, acara ini akan dihadiri 300 peserta dari kalangan industri, lembaga pendidikan, penelitian, dan pelaku industri ketenagalistrikan.

Acara lain yang dilaksanakan adalah "Knowledge Hub" untuk memaksimalkan exposure dan interaksi para exhibitor dengan pengunjung pameran. Ada lima sesi knowledge hub dengan total 27 paparan.

Kegiatan HLN ke-77 juga melibatkan siswa SMA-SMK sederajat melalui perlombaan essay dengan tema kendaraan listrik yang diikuti oleh lebih dari 600 peserta dari seluruh Indonesia.

“Para narasumber dari berbagai negara akan memberikan pengetahuan dan pemikiran dari sesi-sesi diskusi. Kami yakin pengetahuan dan wawasan baru terhadap peserta seminar dapat meningkatkan keilmuan dan keprofesionalan dalam bidang masing-masing sehingga dapat berkontribusi terhadap orang lain,” ungkapnya.