Jakarta (ANTARA) - Pakar infrastruktur dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan teknologi bangunan modular dari BUMN karya seperti Wijaya Karya (WIKA) memiliki keunggulan dalam kecepatan dan mendukung kemudahan, sehingga dapat mempercepat pembangunan hunian pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Teknologi ini cepat terus kemudian didesain dengan kondisi yang mendukung kemudahan dalam konteks tidak membutuhkan proses yang cukup panjang," ujar Yayat saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Teknologi modular dalam konteks yang memang didesain dengan sisi kepraktisan, sehingga metode pembangunannya tidak perlu seperti pembangunan bangunan-bangunan konvensional yang membutuhkan waktu lama.

"Dalam konteks rumah pekerja yang sekarang di desain oleh BUMN di IKN, memiliki satu konsep bangunan yang lebih efisien dari sisi teknis dan non-teknisnya. Kalau untuk model yang sekarang dibangun ya secara praktis lebih cepat gitu dalam pembangunannya," kata Yayat.

Baca juga: Kementerian PUPR targetkan hunian pekerja konstruksi IKN tuntas 2023

Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan hunian pekerja konstruksi di IKN Nusantara dapat dijadikan kantor bersama.

"Selain untuk hunian, bisa juga untuk kantor bersama di situ. Tidak usah di tempat lain agar terkoordinir dengan rapi," kata Basuki

Kementerian PUPR menargetkan pembangunan hunian pekerja konstruksi IKN Nusantara selesai pada tahun depan.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan pembangunan hunian pekerja konstruksi berupa rumah susun (rusun) senilai Rp567 miliar tersebut ditargetkan selesai awal 2023 sehingga mampu mendukung proses pembangunan di IKN.

Pembangunan hunian pekerja konstruksi tersebut rencananya dilaksanakan selama 145 hari kalender. Pembangunan dimulai sejak 29 Agustus 2022 hingga 20 Januari 2023.

Baca juga: Menteri PUPR: Hunian pekerja konstruksi IKN bisa jadi kantor bersama