Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memperluas kerja sama pentahelix sebagai upaya meningkatkan keamanan objek vital nasional dari bahaya ancaman terorisme, salah satunya dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
"BNPT sangat antusias untuk meningkatkan koordinasi dan pengamanan PT KPI secara menyeluruh mengingat PT KPI sebagai objek vital negara," kata Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Boy Rafli Amar mengatakan hal itu usai bertemu jajaran Direksi PT KPI, yang merupakan anak usaha PT Pertamina di bidang pengolahan minyak bumi tersebut. Boy menambahkan BNPT siap membantu PT KPI menciptakan kawasan kerja yang aman dan kondusif dari paham yang tidak sesuai dengan Pancasila.
Baca juga: BNPT: Kelompok ekstremisme menyalahgunakan internet untuk propaganda
Sementara itu, Vice President Human Capital PT KPI Kurnia Salwa Dewi menyambut baik komitmen BNPT dalam menjaga objek vital nasional, termasuk mengantisipasi penyebaran paham yang bertentangan dengan Pancasila. Melalui upaya itu, Kurnia berharap BNPT bisa berperan lebih dalam mencegah terorisme di lingkungan kerja PT KPI.
"Kami berharap BNPT dapat berkontribusi dalam hal pencegahan terorisme mulai dari lingkup para pimpinan sampai pegawai di lingkungan PT KPI," ujar Kurnia.
Salah satu upaya yang dilakukan BNPT dalam mencegah penyebaran paham radikal dan intoleran adalah dengan menyosialisasikan bahaya paham yang berlawanan dengan Pancasila tersebut.
Sebelumnya, BNPT RI juga melaksanakan sosialisasi Peraturan Nomor 3 Tahun 2020 serta asesmen sistem pengamanan dalam rangka meningkatkan security awareness pekerja dan mitra kerja PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) Dumai pada (23/8).
Baca juga: BNPT dorong Warung NKRI jadi sarana penyuluhan generasi muda
BNPT tingkatkan keamanan objek vital nasional dari ancaman teroris
29 November 2022 12:36 WIB
Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar dan Vice President Human Capital PT KPI Kurnia Salwa Dewi di Kantor BNPT, Jakarta, Senin, (28/11/2022). ANTARA/HO-Humas BNPT.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022
Tags: