BRIN ajak pemerintah daerah "join funding" dorong riset dan inovasi
28 November 2022 21:58 WIB
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko berbicara dalam acara Temu Brida dengan tema Penguatan Eksosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan yang diikuti virtual di Jakarta, Senin (28/11/2022). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengajak pemerintah daerah melakukan join funding untuk mendorong kegiatan riset dan inovasi sesuai dengan potensi dan kebutuhan daerah.
"Untuk melakukan riset pasti berat harus punya supporting system yang kuat. Tapi supaya mendorong periset lebih menjawab kebutuhan di daerah kita mendorong untuk join funding," kata Handoko dalam acara Temu Brida dengan tema Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan yang diikuti virtual di Jakarta, Senin.
Baca juga: BRIN: Brida fokuskan riset dan inovasi tingkatkan nilai tambah ekonomi
Dalam skema join funding tersebut, dana yang digelontorkan pemerintah daerah dapat disandingkan dengan program pendanaan hibah riset BRIN, dengan dukungan fasilitas dan infrastruktur riset dari BRIN sehingga dapat mengakses periset terbaik dari seluruh Indonesia.
"Nantinya kita buka join call untuk melakukan riset yang berbasis kebutuhan daerah," tutur Handoko.
Handoko mengatakan misalnya, pemerintah daerah mengalokasikan dana Rp1 miliar untuk riset daerah. Alokasi dana tersebut dapat disampaikan ke Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) untuk join funding dengan Deputi Fasilitasi Riset di BRIN yang memegang hibah riset.
Baca juga: Kepala BRIN dorong BRIDA memperkuat riset dan inovasi di daerah
"Paling penting orang akan tahu pemerintah daerah punya awareness (kesadaran) dan punya solusi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Pemerintah daerah nantinya mendapatkan solusi teknologi yang sudah proven tanpa keluar biaya banyak," ujarnya.
Handoko menuturkan Brida bukan menjadi pelaksana riset, melainkan sebagai katalisator untuk mengajak komponen di daerah, misalnya perguruan tinggi dan industri untuk mengembangkan riset di daerah.
"Kami tidak menyarankan Brida ini menjadi lembaga riset di daerah, itu bukan utamanya karena riset itu biayanya mahal. Utamanya itu sebagai katalisator, mempertemukan perguruan tinggi dan industri di daerahnya untuk mengembangkan riset dalam menjawab permasalahan dan potensi di daerah. Sehingga bisa bermanfaat langsung bagi masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Brida bawa solusi berbasis riset untuk majukan daerah
Handoko mengatakan BRIN bertanggung jawab membawa penguatan riset dan inovasi di daerah, salah satunya dengan membantu daerah mengembangkan kebijakan berbasis riset dan sains. BRIN juga memiliki dua program besar yaitu mobilitas periset dan hibah riset, di antaranya terdapat sembilan skema hibah riset untuk industri.
"Untuk melakukan riset pasti berat harus punya supporting system yang kuat. Tapi supaya mendorong periset lebih menjawab kebutuhan di daerah kita mendorong untuk join funding," kata Handoko dalam acara Temu Brida dengan tema Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan yang diikuti virtual di Jakarta, Senin.
Baca juga: BRIN: Brida fokuskan riset dan inovasi tingkatkan nilai tambah ekonomi
Dalam skema join funding tersebut, dana yang digelontorkan pemerintah daerah dapat disandingkan dengan program pendanaan hibah riset BRIN, dengan dukungan fasilitas dan infrastruktur riset dari BRIN sehingga dapat mengakses periset terbaik dari seluruh Indonesia.
"Nantinya kita buka join call untuk melakukan riset yang berbasis kebutuhan daerah," tutur Handoko.
Handoko mengatakan misalnya, pemerintah daerah mengalokasikan dana Rp1 miliar untuk riset daerah. Alokasi dana tersebut dapat disampaikan ke Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) untuk join funding dengan Deputi Fasilitasi Riset di BRIN yang memegang hibah riset.
Baca juga: Kepala BRIN dorong BRIDA memperkuat riset dan inovasi di daerah
"Paling penting orang akan tahu pemerintah daerah punya awareness (kesadaran) dan punya solusi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Pemerintah daerah nantinya mendapatkan solusi teknologi yang sudah proven tanpa keluar biaya banyak," ujarnya.
Handoko menuturkan Brida bukan menjadi pelaksana riset, melainkan sebagai katalisator untuk mengajak komponen di daerah, misalnya perguruan tinggi dan industri untuk mengembangkan riset di daerah.
"Kami tidak menyarankan Brida ini menjadi lembaga riset di daerah, itu bukan utamanya karena riset itu biayanya mahal. Utamanya itu sebagai katalisator, mempertemukan perguruan tinggi dan industri di daerahnya untuk mengembangkan riset dalam menjawab permasalahan dan potensi di daerah. Sehingga bisa bermanfaat langsung bagi masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Brida bawa solusi berbasis riset untuk majukan daerah
Handoko mengatakan BRIN bertanggung jawab membawa penguatan riset dan inovasi di daerah, salah satunya dengan membantu daerah mengembangkan kebijakan berbasis riset dan sains. BRIN juga memiliki dua program besar yaitu mobilitas periset dan hibah riset, di antaranya terdapat sembilan skema hibah riset untuk industri.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: