BRIN: Brida fokuskan riset dan inovasi tingkatkan nilai tambah ekonomi
28 November 2022 21:42 WIB
Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Marsudi Wahyu Kisworo berbicara dalam acara Temu Brida dengan tema Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan yang diikuti virtual di Jakarta, Senin (28/11/2022). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) harus memfokuskan riset dan inovasi daerah untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi berbasis potensi dan keunggulan daerah.
"Tiap daerah punya potensi ekonomi masing-masing, maka riset dan inovasinya harus fokus untuk meningkatkan bagaimana nilai ekonomi terwujud menjadi kemakmuran bagi daerah tersebut sesuai dengan keunggulan masing-masing," kata Marsudi dalam acara Temu Brida dengan tema Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan yang diikuti virtual di Jakarta, Senin.
Baca juga: BRIN: Brida perkuat riset dan inovasi dukung ketahanan pangan nasional
Marsudi menuturkan Brida harus mampu memanfaatkan riset dan inovasi untuk memberikan nilai tambah ekonomi berbasis sumber daya alam, keanekaragaman lokal serta mengejar ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Brida juga mempunyai target sebagai hub/platform penciptaan sumber daya manusia unggul atau talenta di setiap bidang keilmuan dan pengusaha pemula (entrepreneur) berbasis inovasi iptek, dan meningkatkan dampak ekonomi langsung dari aktivitas iptek sebagai investasi jangka panjang.
"Untuk itu, strateginya Brida harus diperkuat sebagai koordinator dengan menjadi fasilitator, dirigen dari ekosistem, mendampingi pemerintah daerah dalam membuat regulasi berbasis sains, dan memantau keunggulan daerah dengan melihat potensi yang bisa dikonversi menjadi nilai ekonomi," tuturnya.
Baca juga: BRIN: Brida sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi daerah
Marsudi mengatakan Brida harus berkolaborasi dengan akademisi, masyarakat/komunitas, dunia bisnis, dan katalisator. Hubungan kolaborasi itu harus menerapkan lima prinsip yakni saling percaya, saling memahami, fleksibel, driven by competencies untuk membuat peta jalan sesuai keunggulan daerah dan didukung oleh regulasi.
Selain itu, pemerintah daerah juga dapat mengadopsi keberhasilan dari implementasi hasil riset yang telah dilakukan daerah lain.
Ia menuturkan tugas Brida bukan sekadar melakukan riset tetapi harus membuat peta jalan penelitian di daerah masing-masing untuk menyelesaikan masalah bangsa, membuat regulasi, menyiapkan anggaran, serta membangun SDM, fasilitas dan database.
Baca juga: BRIN dan Brida bantu pemda wujudkan pembangunan berkelanjutan
Dalam melaksanakan peran Brida, sumber daya inovasi yang dibutuhkan daerah antara lain lingkungan alam, sumber daya manusia, modal sosial, infrastruktur, sumber pendanaan, sistem pasar, konteks budaya dan kelembagaan, serta konteks legal dan regulasi.
"Tiap daerah punya potensi ekonomi masing-masing, maka riset dan inovasinya harus fokus untuk meningkatkan bagaimana nilai ekonomi terwujud menjadi kemakmuran bagi daerah tersebut sesuai dengan keunggulan masing-masing," kata Marsudi dalam acara Temu Brida dengan tema Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan yang diikuti virtual di Jakarta, Senin.
Baca juga: BRIN: Brida perkuat riset dan inovasi dukung ketahanan pangan nasional
Marsudi menuturkan Brida harus mampu memanfaatkan riset dan inovasi untuk memberikan nilai tambah ekonomi berbasis sumber daya alam, keanekaragaman lokal serta mengejar ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Brida juga mempunyai target sebagai hub/platform penciptaan sumber daya manusia unggul atau talenta di setiap bidang keilmuan dan pengusaha pemula (entrepreneur) berbasis inovasi iptek, dan meningkatkan dampak ekonomi langsung dari aktivitas iptek sebagai investasi jangka panjang.
"Untuk itu, strateginya Brida harus diperkuat sebagai koordinator dengan menjadi fasilitator, dirigen dari ekosistem, mendampingi pemerintah daerah dalam membuat regulasi berbasis sains, dan memantau keunggulan daerah dengan melihat potensi yang bisa dikonversi menjadi nilai ekonomi," tuturnya.
Baca juga: BRIN: Brida sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi daerah
Marsudi mengatakan Brida harus berkolaborasi dengan akademisi, masyarakat/komunitas, dunia bisnis, dan katalisator. Hubungan kolaborasi itu harus menerapkan lima prinsip yakni saling percaya, saling memahami, fleksibel, driven by competencies untuk membuat peta jalan sesuai keunggulan daerah dan didukung oleh regulasi.
Selain itu, pemerintah daerah juga dapat mengadopsi keberhasilan dari implementasi hasil riset yang telah dilakukan daerah lain.
Ia menuturkan tugas Brida bukan sekadar melakukan riset tetapi harus membuat peta jalan penelitian di daerah masing-masing untuk menyelesaikan masalah bangsa, membuat regulasi, menyiapkan anggaran, serta membangun SDM, fasilitas dan database.
Baca juga: BRIN dan Brida bantu pemda wujudkan pembangunan berkelanjutan
Dalam melaksanakan peran Brida, sumber daya inovasi yang dibutuhkan daerah antara lain lingkungan alam, sumber daya manusia, modal sosial, infrastruktur, sumber pendanaan, sistem pasar, konteks budaya dan kelembagaan, serta konteks legal dan regulasi.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: