Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menurunkan Tim Manajemen Krisis Kepariwisataan ke daerah Cianjur di Jawa Barat pada Selasa (29/11) untuk memberikan bantuan terhadap para korban gempa bumi.

Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim Dinas Pariwisata Cianjur sejak 3-5 hari pasca gempa terjadi.

“Kita dapatkan identifikasi kebutuhan yang dibutuhkan para pengungsi, yaitu tenda, terpal, selimut, makanan dan minuman, popok bayi, obat-obatan dan vitamin ringan,” ujar dia dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin.

Hingga saat ini, gempa di Cianjur telah merenggut 320 korban jiwa, 11 jiwa dalam pencarian, 700 mengalami luka-luka, dan 73 ribu pengungsi. Selain itu, ada 92 tempat daya tarik wisata yang terdampak bencana terutama yang sebagian besar dalam kondisi aman.

Namun, Desa Wisata Sarongge cukup besar terdampak bencana gempa bumi dengan 10 orang korban meninggal dunia dan 736 orang mengalami luka-luka. Dua tempat wisata lain yang cukup terdampak ialah Desa Wisata Situs Gunung Padang dan Desa Sindangjaya.

“Alhamdulillah, dalam framework gerak bersama parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif) peduli, kita dapatkan dukungan dari ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif. Ada dari Eiger, Pondok Indah golf, RedDoorz, tactical gear. Kita sudah membuka rekening untuk parekraf peduli karena banyak aspirasi yang ingin sampaikan dukungannya secara cashless,” kata Fadjar.

Direktur Hub Pemerintah RedDoorz Firry Wahid menyatakan pihaknya memiliki 40 properti di Cianjur dengan 6 properti yang terdampak cukup sedang dan berat. Karena itu, RedDoorz akan memberangkatkan tim pada malam ini untuk memberikan bantuan kebutuhan pokok bagi 200 pegawainya yang terkena dampak gempa.

Firry juga mengatakan bahwa pihaknya akan bergabung dengan tim dari Kemenparekraf dan siap menyumbangkan Rp30 juta.

Pengurus Perkumpulan Pondok Indah Golf Club Andreas menuturkan bahwa pihaknya akan mendonorkan dua ribu dus mie untuk dikirim ke Cianjur. Bantuan ini diperoleh dari dana yang seharusnya dipergunakan untuk charity golf, namun akhirnya dialokasikan untuk mereka yang sedang terdampak gempa.

Dalam kesempatan yang sama, Brand Communication Manager (Eiger) Ayi Sunandar menyampaikan bahwa pihaknya telah mendirikan beberapa posko di pengungsian guna menampung keperluan makanan dan obat-obatan.

“Kita coba kirim tiga ton beras sama 300 selimut. Mudah-mudahan masih bisa meringankan beban saudara-saudara kita di sana,” ucap Ayi.

Baca juga: Menparekraf: Kerusakan sentra ekraf Cianjur relatif minimal

Baca juga: Disbupar Cianjur: Angka kunjungan wisatawan 1,6 juta hingga Oktober

Baca juga: Disparpora: Angka kunjungan wisatawan meningkat setiap akhir pekan