Jakarta (ANTARA) - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan permintaan investasi ke proyek pembangunan IKN mencapai 39 kali lipat dari kapasitas yang tersedia.

“Setelah jajak pasar, memang berkembang luar biasa minat dari para investor yang menghubungi kami. Sehingga hampir 40 kali, tepatnya 39 kali lipat dari area-area yang memang kita siapkan untuk investasi untuk tahap pertama ini,” kata Bambang setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Tahap pertama yang disiapkan untuk menarik minat investasi, kata Bambang, adalah pembangunan di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP).

Bambang mengatakan minat investasi yang tinggi ke IKN sudah terlihat sebelum jajak pasar dilakukan. Saat pemerintah melakukan pre-market sounding (pra-jajak pasar), permintaan investasi mencapai 25 kali lipat dari kapasitas yang tersedia.

Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar area investasi di IKN kembali dibuka dan diperluas untuk memenuhi permintaan investasi yang belum terpenuhi dari para pemilik modal.

Saat ini, permintaan investasi yang sudah diakomodir banyak terdapat di kawasan inti pusat pemerintahan atau disebut juga kawasan 1A.

“Sekarang kita buka lagi di kawasan 1B dan 1C. Total daerah kawasan inti pusat pemerintahan akan kita langsung buka untuk para investor yang berminat,” kata dia.

Selain di wilayah KIPP, Bambang mengatakan, pemerintah juga membuka keran investasi untuk area pariwisata, area pusat finansial, pusat ekonomi, pendidikan dan kesehatan di IKN.

“Intinya tadi arahan Presiden membuka seluas-luasnya bagi para investor untuk bergabung dan sesegera mungkin membangun di kawasan IKN,” kata Bambang.


Baca juga: IKN jadi magnet untuk investasi bagi negara peserta BIMP-EAGA

Baca juga: Otorita IKN: Spanyol dan Finlandia berminat kerja sama bangun IKN