Karawang, Jawa Barat (ANTARA) - Kementerian Perindustrian mengapresiasi industri makanan dan minuman yakni PT Heinz ABC Indonesia yang menambah investasinya untuk perluasan dan modernisasi pabrik di Karawang sebesar Rp1,2 triliun.

"Saya menyambut baik dan mengapresiasi komitmen PT Heinz ABC Indonesia untuk terus berinvestasi dan mengembangkan bisnis produk makanan dan minuman dengan nilai investasi untuk perluasan dan modernisasi pabrik," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo di Karawang, Jawa Barat, Senin.

Dengan adanya tambahan investasi tersebut, maka total nilai investasi PT Heinz ABC Indonesia di Karawang plant mencapai Rp1,9 triliun atau sebesar Rp2,7 triliun untuk seluruh investasi di Indonesia.

Perusahaan yang berdiri sejak 47 tahun lalu tersebut juga akan menambah kapasitas produksinya menjadi 425 juta liter per tahun dari sebelumnya 155 juta liter per tahun dengan menyasar pasar domestik dan 60 negara tujuan ekspor.

Dody menyampaikan tambahan investasi tersebut sangat penting dan kabar baik dalam upaya menggerakkan kembali ekonomi nasional melalui penyediaan lapangan kerja dan memberikan kesempatan dan manfaat bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), koperasi dan usaha pendukung lainnya agar dapat berkembang bersama.

"Untuk itu saya berharap PT Heinz ABC Indonesia khususnya di Karawang plant tetap menjaga komitmen dan memberikan bimbingan kepada mitra sehingga terjalin hubungan saling menguntungkan antara berbagai pihak," kata Dody.

Sementara itu, Managing Director Kraft Heinz Indonesia-Papua Nugini Steven Debrabandere mengatakan bahwa pengembangan pabrik yang dilakukan mencakup penerapan teknologi modern dan sistem otomatisasi di seluruh tahapan produksi.

Selain itu, pengaplikasian praktik manufaktur berkelanjutan, yang akan turut mendukung pencapaian ambisi Net Zero Kraft Heinz pada 2050.

"Hari ini, kami kembali mencetak sejarah penting bagi PT Heinz ABC Indonesia. Pengembangan dan modernisasi pabrik di Karawang ini akan semakin membuka jalan bagi perusahaan untuk terus berkembang serta mempercepat pertumbuhan brand ABC, baik di dalam negeri maupun global," kata Steven.

Secara keseluruhan, lanjutnya, pengembangan tersebut akan menempatkan pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang menjadi salah satu pabrik bertaraf internasional yang ramah lingkungan, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai penggerak roda pertumbuhan Kraft Heinz di Asia.

Head of International Operations The Kraft Heinz Company, Inaki Balduz mengatakan pasar Asia berperan penting bagi strategi pertumbuhan global Kraft Heinz dan Indonesia berada di pusatnya.

"Sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia, kami terus bertransformasi untuk menjadi yang terdepan melalui inovasi teknologi, dan kami berkomitmen untuk membawa Indonesia dan brand ABC di dalamnya,” jelas Inaki.

Head of Operation Kraft Heinz Indonesia & Papua Nugini, Prasetyo Kismono menjelaskan perusahaan berkomitmen untuk mengembangkan seluruh operasi secara berkelanjutan.

"Kami telah mengurangi emisi hingga 60 persen dengan mengganti penggunaan batu bara menjadi sekam padi untuk boiler. Kami juga memasang solar panel yang mampu memproduksi kebutuhan listrik hingga 100 persen (pada siang hari), dengan kapasitas mencapai 3,2 megawatt," ujar Prasetyo.



Sebagai bagian dari Water Stewardship, pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang dilengkapi dengan Instalasi Pengelolaan Air Limbah otomatis yang baru (new fully automated Wastewater Treatment Plant), yang memungkinkan pabrik mendaur ulang air pasca produksi hingga 70 persen untuk digunakan ulang melalui teknologi Reverse Osmosis, serta menghasilkan 250 kilowatt listrik dari gas metana yang timbul di Wastewater Treatment Plant.



Diketahui, PT Heinz ABC Indonesia memiliki dua pabrik di Indonesia, yakni di Pasuruan, Jawa Timur, dan di Karawang, Jawa Barat. Pabrik di Karawang terletak di Kecamatan Klari, Karawang Timur, Jawa Barat, dan telah berdiri sejak 1994.

Saat ini, pabrik seluas 18,9 hektare itu memproduksi 254 Stock Keeping Unit (SKU) produk, yang meliputi kecap ABC, sambal ABC, sirup ABC, dan produk minuman dalam kemasan dengan merek Mr Jussie dan susu kedelai ABC.

Baca juga: Kemenperin: Tahun politik 2023 peluang pacu industri makanan-minuman
Baca juga: Menperin: Investasi manufaktur melonjak 54 persen, capai Rp365 triliun
Baca juga: Kemenperin: Industri makanan dan minuman jadi bantalan saat krisis