Jakarta (ANTARA) - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dibangun China di Laos diklaim telah mendorong peluang pembangunan di negara yang terletak di dataran pegunungan pedalaman di kawasan Asia Tenggara itu.

Proyek PLTA Sungai Nam Ou dikembangkan oleh Power Construction Corporation of China (PowerChina) di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan oleh China.

Proyek tersebut mencakup tujuh PLTA kaskade di sepanjang Sungai Nam Ou, yang merupakan anak sungai terbesar dari Sungai Mekong di Laos.

Untuk melaksanakan proyek tersebut, 30 desa baru telah dibangun untuk merelokasi lebih dari 10.000 penduduk setempat.

Dengan lingkungan ekologis yang membaik dan fasilitas yang baru dibangun, penduduk setempat sangat menikmati kehidupan yang lebih baik.

Proyek tersebut, yang beroperasi penuh pada September 2021, memiliki total kapasitas terpasang 1.272 juta kilowatt dan kapasitas pembangkit rata-rata tahunan sebesar 5 miliar kilowatt-jam.

Khamphoy Vannasane, Gubernur Provinsi Phongsaly, lokasi PowerChina membangun empat pembangkit listrik, mengatakan bahwa proyek tersebut telah menyuntikkan momentum baru ke dalam pembangunan ekonomi dan sosial setempat.