Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri bergerak cepat memberikan pelayanan kepada warga terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Arahan Mendagri Tito Karnavian dengan membentuk Tim Satgas Dukcapil Kemendagri Peduli Cianjur yang terdiri dari 10 personel," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Tim Satgas Dukcapil Kemendagri Peduli Cianjur dibekali peralatan lengkap, antara lain mobile enrollment, alat cetak KTP, dan blanko KTP. Dalam pengiriman gelombang pertama, Tim Satgas Dukcapil bertugas selama lima hari. Kemudian, dilanjutkan dengan tim gelombang kedua yang akan dikirim pada Selasa (29/11).

Zudan meminta Satgas Dukcapil Pusat membentuk Satgas Gabungan dengan Dinas Dukcapil Peduli Cianjur.

"Tim Satgas Dukcapil Pusat harus memulai memberikan layanan pencetakan dokumen kependudukan bagi korban gempa di Kabupaten Cianjur mulai Sabtu pagi (26/11). Langsung saja terbitkan kartu keluarga (KK) bagi semua rumah yang hancur untuk bahan pendataan. Bismillah. Sukses lancar bermanfaat," kata Zudan.

Sebelumnya, Tito Karnavian meminta jajaran Ditjen Dukcapil segera turun tangan membantu korban terdampak bencana gempa bumi Cianjur. Pesan itu secara khusus disampaikan Tito di sela-sela kunjungannya ke Sail Tidore 2022.

Baca juga: Polri kerahkan 32 motor trail distribusikan bantuan gempa Cianjur

"Satuan tugas dari Ditjen Dukcapil Kemendagri supervisi Disdukcapil Cianjur agar segera menerbitkan akta kematian sesuai alamat korban setelah dilakukan verifikasi dengan data kependudukan Ditjen Dukcapil," kata Tito.

Sementara itu, Ketua Tim Satgas Ditjen Dukcapil Indersan menyampaikan hingga Sabtu (26/11) pukul 18.00 WIB, data korban meninggal yang diperoleh dari DVI Polri di posko Kecamatan Warungkondang sebanyak 40 jiwa. Data yang valid dan sudah diterbitkan akta kematiannya sebanyak 20 korban.

Sementara itu, dokumen kependudukan lain yang diterbitkan adalah KTP-el sebanyak 23 keping dan 23 KK. Semua dokumen tersebut telah diserahkan langsung kepada penduduk yang bersangkutan di tenda-tenda pengungsian. Tim Satgas Dukcapil terus berusaha merekap dan menerbitkan dokumen kependudukan yang dibutuhkan.

"Kami sedikit terkendala karena kondisi hujan ringan yang cukup lama, yang mengakibatkan akses ke posko menjadi berlumpur; tapi tak masalah, pendataan tetap terus berjalan," ujar Indersan.

Dia juga menyampaikan langsung progres pendataan dan layanan dokumen kependudukan tersebut kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengunjungi posko korban gempa di Kecamatan Warungkondang.

Baca juga: BNPB catat 321 orang meninggal dunia karena gempa Cianjur
Baca juga: Polda Jabar tegaskan tindak pengadang bantuan gempa Cianjur