Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ANTARA) - Wakil Direktur RSUD Sayang Cianjur, Jawa Barat dr Neneng Efa Fatimah mengatakan pasokan air telah berjalan 80 persen untuk kebutuhan rumah sakit tersebut.

Neneng di RSUD Sayang Cianjur, Sabtu (26/11) sore mengatakan usai gempa magnitudo 5,6 pada Senin (21/11), sarana dan prasarana menjadi lumpuh, termasuk air.

Baca juga: Enam orang dirawat di RSUD Sayang karena efek pengungsian

Hal tersebut karena terkendala dari saluran air yang mengalami kebocoran, dan lain sebagainya.

"Sekarang sudah hampir 80 persen berjalan dengan baik, dan dibantu oleh PDAM yang siap mengantarkan air," kata Neneng.

Neneng mengatakan dua ruang operasi sudah berjalan, dan sudah melaksanakan enam operasi darurat, dua diantaranya operasi berat dan empat operasi kategori sedang.

Sedangkan untuk operasi-operasi elektrik masih harus merujuk ke rumah sakit yang berada di Bandung dan Sukabumi. "Secara sumber daya manusia, alhamdulillah sangat siap, karena kami juga banyak kedatangan relawan dokter spesialis bedah, dokter-dokter spesialis yang lainnya, yang sudah siap di sini," kata Neneng.

Baca juga: Presiden pastikan perawatan penyintas gempa di RSUD Sayang

Baca juga: Mensos bawa bantuan untuk korban gempa Cianjur di RSUD Sayang


Sementara untuk tindakan ringan biar kami sudah sediakan tenda jadi, dan dilakukan di zona tersebut, kemudian dialihkan untuk perawatan. Jika sudah sembuh, pasien diperbolehkan pulang dan untuk dirawat di rumah.