ASDP terapkan pembayaran non-tunai di empat pelabuhan Ambon
26 November 2022 20:09 WIB
Ilustrasi pelayanan pembayaran non-tunai di pelabuhan penyeberangan yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). (ASDP)
Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan pembayaran tiket penyeberangan non-tunai (cashless) pada empat pelabuhan di Ambon yakni Pelabuhan Hunimua, Pelabuhan Waipirit, Pelabuhan Galala dan Pelabuhan Namlea.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan ASDP konsisten dalam implementasi program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan.
"Alhamdulillah, dengan penerapan go-live yang telah berjalan lancar pada 4 pelabuhan di Ambon, kini sudah 15 pelabuhan yang menerapkan cashless atau mencapai 90 persen dari target tahun ini," kata Shelvy dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan, dari total 17 pelabuhan yang ditargetkan pada tahun ini, tercatat penerapan transaksi pembayaran tiket non-tunai sudah dilakukan di 15 pelabuhan.
Pengguna jasa kini dapat memanfaatkan channel pembayaran non-tunai melalui virtual account, kartu prepaid, dan layanan dompet elektronik.
Menurut dia, melalui penerapan digitalisasi dalam transaksi pembayaran, ASDP ingin meningkatkan customer experience para pengguna jasa.
Baca juga: ASDP pacu pengembangan "Green Port" berkelanjutan
Dalam tiga tahun terakhir, masyarakat semakin melek dengan perubahan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
"Kami fokus dan konsisten dalam digitalisasi bisnis sebagai wujud komitmen merubah wajah penyeberangan menjadi lebih modern. Dalam waktu dekat kami juga akan go live di Pelabuhan Pagimana (Luwuk), Sulawesi Tengah," ujarnya.
Adapun 17 pelabuhan yang ditargetkan sudah menerapkan pembayaran cashless adalah Pelabuhan Bira dan Pamatata (Selayar), Pelabuhan Jepara dan Karimunjawa (Jepara), Pelabuhan Batulicin dan Tanjung Serdang (Batulicin), Pelabuhan Bajoe dan Kolaka (Bajoe),
Selain itu, Pelabuhan Sape dan Labuan Bajo (Sape), Pelabuhan Tanjung Kelian (Bangka), Pelabuhan Hunimua, Waipirit, Galala dan Namlea (Ambon), Pelabuhan Pagimana (Luwuk), dan Pelabuhan Mamuju (Balikpapan).
Ia menambahkan, penerapan metode cashless di penyeberangan ini sejalan dengan upaya percepatan transformasi digital di tengah pandemi COVID-19 yang juga telah mengubah cara bertransaksi masyarakat, dari sebelumnya melalui physical space menjadi menjadi digital space (online).
"Saat akan melakukan transaksi pembayaran, penumpang pastikan membawa identitas diri, mengisi manifest saat membeli tiket, dan siapkan alat pembayaran baik transfer VA, kartu dan dompet elektronik dengan saldo cukup saat akan membayar di pelabuhan," katanya.
Baca juga: ASDP: Beli tiket Ferizy untuk libur Natal dan Tahun Baru mulai dari sekarang
Baca juga: ASDP komitmen jalankan operasional berbasis HSSE yang bermutu tinggi
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan ASDP konsisten dalam implementasi program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan.
"Alhamdulillah, dengan penerapan go-live yang telah berjalan lancar pada 4 pelabuhan di Ambon, kini sudah 15 pelabuhan yang menerapkan cashless atau mencapai 90 persen dari target tahun ini," kata Shelvy dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan, dari total 17 pelabuhan yang ditargetkan pada tahun ini, tercatat penerapan transaksi pembayaran tiket non-tunai sudah dilakukan di 15 pelabuhan.
Pengguna jasa kini dapat memanfaatkan channel pembayaran non-tunai melalui virtual account, kartu prepaid, dan layanan dompet elektronik.
Menurut dia, melalui penerapan digitalisasi dalam transaksi pembayaran, ASDP ingin meningkatkan customer experience para pengguna jasa.
Baca juga: ASDP pacu pengembangan "Green Port" berkelanjutan
Dalam tiga tahun terakhir, masyarakat semakin melek dengan perubahan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
"Kami fokus dan konsisten dalam digitalisasi bisnis sebagai wujud komitmen merubah wajah penyeberangan menjadi lebih modern. Dalam waktu dekat kami juga akan go live di Pelabuhan Pagimana (Luwuk), Sulawesi Tengah," ujarnya.
Adapun 17 pelabuhan yang ditargetkan sudah menerapkan pembayaran cashless adalah Pelabuhan Bira dan Pamatata (Selayar), Pelabuhan Jepara dan Karimunjawa (Jepara), Pelabuhan Batulicin dan Tanjung Serdang (Batulicin), Pelabuhan Bajoe dan Kolaka (Bajoe),
Selain itu, Pelabuhan Sape dan Labuan Bajo (Sape), Pelabuhan Tanjung Kelian (Bangka), Pelabuhan Hunimua, Waipirit, Galala dan Namlea (Ambon), Pelabuhan Pagimana (Luwuk), dan Pelabuhan Mamuju (Balikpapan).
Ia menambahkan, penerapan metode cashless di penyeberangan ini sejalan dengan upaya percepatan transformasi digital di tengah pandemi COVID-19 yang juga telah mengubah cara bertransaksi masyarakat, dari sebelumnya melalui physical space menjadi menjadi digital space (online).
"Saat akan melakukan transaksi pembayaran, penumpang pastikan membawa identitas diri, mengisi manifest saat membeli tiket, dan siapkan alat pembayaran baik transfer VA, kartu dan dompet elektronik dengan saldo cukup saat akan membayar di pelabuhan," katanya.
Baca juga: ASDP: Beli tiket Ferizy untuk libur Natal dan Tahun Baru mulai dari sekarang
Baca juga: ASDP komitmen jalankan operasional berbasis HSSE yang bermutu tinggi
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: