Jakarta (ANTARA) - Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) yang telah dilaksanakan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu, mendukung proses pemulihan ekonomi di kawasan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selalu pemimpin pertemuan mengatakan kawasan East ASEAN Growth Area saat ini tengah menjalani proses pemulihan dan pembangunan kembali yang diperkirakan akan semakin cepat di masa mendatang, termasuk didukung oleh kebangkitan sektor pariwisata yang sempat terpuruk di masa pandemi.

“Karena sejalan dengan Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023, BIMP-EAGA juga akan memperkuat deliverables-nya, dalam hal ini telah disiapkan Visi 2025," kata Airlangga selaku pemimpin pertemuan, sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Salah satu yang menjadi prioritas adalah Bandar Seri Begawan Roadmap yang terkait dengan Digital Economy Framework Agreement yang akan dimulai pada 2023, dan ini akan dipercepat di Keketuaan Indonesia.
Baca juga: Airlangga: Perluas kolaborasi BIMP-EAGA untuk masa depan berkelanjutan
Adapun beberapa isu penting yang dibahas guna merespon situasi saat ini antara lain tindak lanjut hasil Mid-Term Review BIMP-EAGA Vision 2025, upaya pemulihan dan pembangunan kembali ekonomi kawasan, dan keberlanjutan kerja sama dan visi BIMP-EAGA setelah 2025.

Menko Airlangga menjelaskan sejumlah capaian penting BIMP-EAGA yakni penyelesaian sembilan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) pada 2022 dan penyelesaian “One Borneo Quarantine Initiative” yang akan segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan Letter of Intent di 2023.

Airlangga juga menjelaskan capaian implementasi BIMP-EAGA Green Cities Initiative, kesuksesan kerja sama energi melalui interkoneksi kelistrikan di Kalimantan Barat-Sarawak, dan penandatangan tiga Nota Kesepahaman dalam BEBC.
Baca juga: Sutarmidji ajak anggota BIMP-EAGA cari solusi hambatan perdagangan
Lebih lanjut, Airlangga juga menyoroti upaya untuk memperkuat kerja sama dan integrasi di masa depan dengan memperkuat institusi BIMP-EAGA guna meningkatkan efektivitas dan implementasi proyek-proyek BIMP-EAGA, meningkatkan inklusi dan partisipasi kalangan swasta, serta untuk memperkuat koordinasi, implementasi, dan monitoring inisiatif-inisiatif subkawasan.

Ia juga mendorong pengembangan kerja sama melalui penyelarasan inisiatif yang sudah ada di BIMP-EAGA dengan Komunitas Ekonomi ASEAN. BIMP-EAGA dalam hal ini perlu berperan sebagai building block bagi integrasi perekonomian ASEAN.

"Dilakukan juga penguatan kolaborasi BIMP-EAGA dengan negara-negara mitra seperti Korea, Jepang, Tiongkok dan Northern Territory-Australia, termasuk juga dengan ADB yang selama ini menjadi strategic partner dan selalu mendukung kegiatan BIMP-EAGA,” ucap Airlangga.

Baca juga: BIMP-EAGA perlihatkan kontribusi pembangunan kawasan jelang pertemuan