Sidoarjo (ANTARA News) - Seorang residivis kambuhan, Solikin (30), warga Desa Karanganyar, Sirorentek Kraton, Pasuruan, yang selalu beraksi secara sadis, pada Jumat ditembak kedua kakinya oleh Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort (Satreskrim Polres) Sidoarjo, Jawa Timur. Informasi dari Polres menyebutkan, tersangka merupakan salah seorang dari empat kawanan sindikat pencurian sepeda motor yang sudah lama menjadi Target Operasi (TO) petugas. Dua kawannya, Dafi (29) dan Saiful (25), warga Rembang, Pasuruan, sudah mendekam di LP Porong Sidoarjo, sementara tersangka Kusnadi hingga kini masih diburu petugas. Penangkapan tersangka Solikin berlangsung cukup seru, seperti film aksi. Petugas yang mendapat informasi bahwa tersangka malam itu hendak pulang ke rumahnya, langsung menangkapnya. Saat pintu diketuk, ternyata tersangka sudah mengetahui bahwa yang datang adalah petugas. "Dia langsung lari ke pintu belakang, tapi perhitungannya keliru, karena di belakang sudah banyak anggota (polisi) yang menunggu," kata Kepala Satreskrim Polres Sidoarjo, AKP Leo Simarmata. Mengetahui banyak polisi sudah mengepung rumahnya, tersangka malah lari, sehingga petugas akhirnya menembakkan peluru panas ke kedua kaki Solikin. Dalam setiap aksi yang dilakukan, tersangka selalu melukai korbannya. "Tersangka selalu membacok helm korban, hingga tak berdaya," kata Leo. Solikin mengakui, terakhir kali melakukan aksi di Probolinggo, dan hasilnya sebuah Yamaha Vega bernomor polisi N-5909-PI dan di daerah Mojokerto juga menyikat Yamaha Vega W-5197-TI. Di mata petugas, tersangka Solikin cukup licin, karena beberapa kali petugas pernah menyanggongnya tapi selalu lepas. Untuk menangkap tersangka lainnya, Kusnadi, Solikin juga langsung dikawal guna menunjukkan tempat persembunyiannya. (*)