Tangerang (ANTARA) - Direktur Marketing Ciputra Residence Yance Onggo mengatakan jumlah peminat rumah tapak masih tinggi seperti Citra Garden Serpong, Kabupaten Tangerang yang mencatat mencapai 933 orang peminat dari 1.000 unit yang rencananya disiapkan.

"Peminat rumah tapak sangat tinggi di wilayah Serpong ini karena didukung fasilitas memadai seperti Tol Serbaraja, stasiun cisauk, pusat pendidikan dan belanja di Serpong," kata Yance Onggo di Tangerang Jumat.

Ia menuturkan, pembukaan penjualan Citra Garden Serpong baru akan dilakukan pada awal tahun 2023 mendatang. Saat ini sedang dalam pre-launching atau perkenalan kepada publik sejak 19 Oktober 2022 lalu. "Ada 1.500 orang yang sudah datang melihat rumah contoh ini," ujarnya.

Yance pun optimis penjualan rumah tapak pada tahun depan akan tetap baik meski adanya isu terkait kondisi ekonomi. Pasalnya, pencapaian marketing sales Ciputra Group hingga hingga sudah di angka Rp6,5 triliun dari target Rp8,4 triliun.

"Maka itu, target kami adalah millenial dan pasangan muda. Sebab di kawasan ini terdapat TOD yang dibutuhkan generasi muda saat ini. Lalu harga yang ditawarkan pun terjangkau," katanya.

Yance mengungkapkan, Citra Garden Serpong memiliki lahan seluas 350 hektar dan berada di lokasi strategis yakni berjarak 10 menit dari pintu Tol Serpong - Balaraja (Serbaraja) seksi 1A.

Ia menuturkan pembangunan Citra Garden Serpong seiring dengan telah diresmikannya Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) seksi 1A oleh Presiden RI Joko Widodo Selasa (20/9) lalu.

Managing Director Ciputra Group yakni Budiarsa Sastrawinata dalam keterangannya beberapa waktu lalu mengatakan, CitraGarden Serpong dikembangkan dengan konsep Green Development mengikuti konsep pengembangan berkelanjutan EcoCulture yang diusung oleh PT Ciputra Residence.

Budiarsa menambahkan seluruh pembangunan hunian dan area komersial di CitraGarden Serpong akan menggunakan material bangunan ramah lingkungan, misalnya mengurangi pemakaian bahan kayu dan tidak memakai produk-produk yang tidak ramah lingkungan lainnya.

Menurut dia, cara ini dilakukan untuk menyempurnakan hunian ramah lingkungan, sehingga semua produk rumah, ruko dan perkantoran didesain dengan pertimbangan pencahayaan alami dan sirkulasi udara dengan matang.

"Ini didasari dengan studi sun path analysis, wind profiling, dan solar exposure, sehingga desain rumah disesuaikan dengan konsep green house dengan memanfaatkan bukaan ruang yang memudahkan cahaya masuk dan udara bersirkulasi sempurna, sehingga rumah akan lebih terang secara alami meski tidak banyak menggunakan lampu, sekaligus kesejukan akan tetap terjaga dengan meminimalkan kerja AC," katanya.