Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Kawasan Strategis Ekonomi berperan signifikan mewujudkan visi Indonesia menjadi Global Halal Hub pada 2024.

Dalam pembukaan The 9th OIC Halal Expo and World Halal Summit di Istanbul, Turki, secara virtual, sebagaimana keterangan di Jakarta, Jumat, Menko Airlangga menyampaikan pentingnya kolaborasi di tingkat regional antar-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), terutama dengan Turki.

“Meningkatnya gaya hidup halal di Indonesia menciptakan pasar yang baik di tingkat domestik, ditambah dengan adanya kemudahan berusaha di Kawasan Strategis Ekonomi seperti di KPBPB dan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) membuat semakin mudahnya akses untuk menjangkau pasar global,” ujar Menko Airlangga.

Kegiatan The 9th OIC Halal Expo and World Halal Summit adalah pameran yang diadakan oleh OIC dan The Standard and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC) di Istanbul, Turki, pada 24 – 27 November 2022.

Sebagai negara mitra dagang Turki, Indonesia mendirikan paviliun terbesar dan diikuti oleh berbagai pemerintah daerah (pemda) yang memiliki potensi halal, salah satunya KPBPB Bintan Wilayah Tanjungpinang dari Kepulauan Riau yang menawarkan kawasan industri halal terintegrasi di kawasan Dompak dan Senggarang.

Baca juga: Wapres: Penguatan ekosistem Global Halal Hub permudah hilirisasi

“Melihat strategisnya sumber daya Indonesia dalam industri halal, pemerintah mendukung potensi tersebut dengan kemudahan berusaha di FTZ, KEK, dan kawasan industri, yang juga didukung dengan industri manufaktur,” kata Menko Airlangga.

Dalam kegiatan itu Asisten Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan Kemenko Perekonomian Kartika Listriana terpilih menjadi salah satu pembicara dan mempresentasikan kajiannya dalam konferensi World Halal Summit.

Kajian tersebut membahas mengenai analisis pengembangan kawasan industri halal di KPBPB untuk memasuki rantai halal global dan menjawab isu ketahanan pangan.

Terdapat lebih dari 47 pembicara berasal lebih dari 26 negara yang mengusung tema “Exploring All Aspects of the Growing Global Halal Industry”.

Adapun pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat menjangkau investor potensial di bidang rantai suplai halal yang lebih luas dan jejaring dengan fokus yang sama sebagai mitra potensial.

Sebagai informasi, industri halal Indonesia saat ini menempati posisi ke-4 dalam The Global Islamic Economy Indicator in the State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report.

Baca juga: Kemenperin siapkan KI Halal jadi pondasi "Global Halal Hub"