Kelompok bersenjata Nigeria culik 60 orang di wilayah barat laut
25 November 2022 07:25 WIB
Kereta api yang diserang kelompok bandit, delapan penumpangnya tewas dan puluhan lainnya diculik di Nigeria, 28 Maret 2022. Gambar diambil dari video. (ANTARA/Reuters)
Maiduguri, Nigeria (ANTARA) - Orang-orang bersenjata Nigeria menculik sedikitnya 60 orang yang sebagian besar adalah wanita yang memperingati maulid Nabi Muhammad di sebuah komunitas terpencil di negara bagian Zamfara di wilayah barat laut, kata penduduk pada Kamis (24/11).
Insiden itu merupakan bagian dalam gelombang penculikan terbaru yang melanda negara bagian tersebut.
Geng-geng bersenjata tersebar luas di barat laut Nigeria di mana mereka merampok atau menculik untuk mendapatkan uang tebusan, dan kekerasan telah meningkat karena pasukan keamanan sering gagal menghentikan serangan.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran tentang apakah penduduk di wilayah tersebut akan dapat memberikan suara dalam pemilihan presiden pada Februari 2023 untuk memilih pengganti Presiden Muhammadu Buhari, yang secara konstitusional dilarang mencalonkan diri lagi.
Dua warga mengatakan orang bersenjata dengan sepeda motor tiba di komunitas Magami Tandu di wilayah pemerintah daerah Kaura Namoda pada Rabu malam dan menembak secara sporadis.
Baca juga: Kelompok bersenjata di Nigeria culik puluhan anak
Menurut sejumlah warga, orang-orang bersenjata itu menculik sebagian besar wanita yang sedang merayakan Maulid - perayaan kelahiran Nabi Muhammad, yang diadakan antara akhir September hingga akhir November di negara bagian Nigeria di utara yang sebagian besar penduduknya Muslim.
“Setiap hari ada pembunuhan atau penculikan yang membuat kami kehilangan tempat tinggal. Tolong (beri tahu) pemerintah untuk bertindak dan memberikan keadilan kepada kami,” kata Abdulkarim Haruna, yang istrinya diculik.
Penduduk mengatakan 19 orang tewas pada Selasa ketika orang-orang bersenjata menyerang komunitas Ryuji di wilayah pemerintah daerah Zurmi Zamfara, yang berdekatan dengan Kaura Namoda.
Juru bicara polisi Zamfara Mohammed Shehu tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS izinkan keberangkatan staf non-darurat dari Nigeria
Insiden itu merupakan bagian dalam gelombang penculikan terbaru yang melanda negara bagian tersebut.
Geng-geng bersenjata tersebar luas di barat laut Nigeria di mana mereka merampok atau menculik untuk mendapatkan uang tebusan, dan kekerasan telah meningkat karena pasukan keamanan sering gagal menghentikan serangan.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran tentang apakah penduduk di wilayah tersebut akan dapat memberikan suara dalam pemilihan presiden pada Februari 2023 untuk memilih pengganti Presiden Muhammadu Buhari, yang secara konstitusional dilarang mencalonkan diri lagi.
Dua warga mengatakan orang bersenjata dengan sepeda motor tiba di komunitas Magami Tandu di wilayah pemerintah daerah Kaura Namoda pada Rabu malam dan menembak secara sporadis.
Baca juga: Kelompok bersenjata di Nigeria culik puluhan anak
Menurut sejumlah warga, orang-orang bersenjata itu menculik sebagian besar wanita yang sedang merayakan Maulid - perayaan kelahiran Nabi Muhammad, yang diadakan antara akhir September hingga akhir November di negara bagian Nigeria di utara yang sebagian besar penduduknya Muslim.
“Setiap hari ada pembunuhan atau penculikan yang membuat kami kehilangan tempat tinggal. Tolong (beri tahu) pemerintah untuk bertindak dan memberikan keadilan kepada kami,” kata Abdulkarim Haruna, yang istrinya diculik.
Penduduk mengatakan 19 orang tewas pada Selasa ketika orang-orang bersenjata menyerang komunitas Ryuji di wilayah pemerintah daerah Zurmi Zamfara, yang berdekatan dengan Kaura Namoda.
Juru bicara polisi Zamfara Mohammed Shehu tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS izinkan keberangkatan staf non-darurat dari Nigeria
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022
Tags: