New York City (ANTARA) - Warga kulit hitam Amerika menunjukkan dukungan yang jauh lebih kecil terhadap pengerahan pasukan Amerika Serikat (AS) untuk membela Ukraina dibandingkan populasi AS secara umum, demikian menurut temuan jajak pendapat baru.
Jajak pendapat itu dilakukan oleh American Statecraft Program di Carnegie Endowment.
Hanya 21 persen dari warga kulit hitam Amerika yang mendukung pengiriman pasukan militer ke Ukraina, menurut data yang dikumpulkan secara daring (online) pada awal September lalu. Sebaliknya, dalam jajak pendapat terpisah pada Agustus, sebanyak 38 persen dari total populasi Amerika mendukung pengiriman pasukan AS untuk membela Ukraina.
Kesangsian warga kulit hitam Amerika tentang keterlibatan dalam konflik bersenjata tidak seharusnya disalahartikan sebagai kurangnya rasa patriotisme atau bahkan skeptisisme terhadap angkatan bersenjata AS. Justru, sebagian besar warga kulit hitam Amerika yang disurvei mengatakan "sangat mendukung" atau "cukup mendukung" militer AS.
Perbedaan antara dukungan warga kulit hitam Amerika untuk militer dan kurangnya dukungan mereka untuk intervensi militer langsung ini mungkin mencerminkan pengalaman pribadi mereka dengan militer serta peran historis mereka dalam perang AS pada abad ke-20 dan 21, urai laporan itu.
"Terlepas dari harapan untuk mencapai kesetaraan ras melalui dinas militer, veteran kulit hitam Amerika terkadang mengalami penolakan tunjangan dan menjadi korban kekerasan rasial meski telah mengabdi pada negara," tambah laporan.
Warga kulit hitam Amerika lebih sangsi soal intervensi militer di LN
25 November 2022 05:22 WIB
Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: