Yogyakarta (ANTARA) - Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar business matching dan pelatihan awareness ISO 9001:2015 bagi Industri Kecil Menengah (IKM) kerajinan dan batik guna meningkatkan sektor industri melalui sistem mutu.

"Kegiatan ini sebagai usaha peningkatan sektor industri khususnya kerajinan dan batik melalui sistem mutu yang dapat diterapkan di industri, sehingga diharapkan terbentuk sistem yang dapat menjamin kualitas produk yang dihasilkan," kata Kepala BBSPJIKB Kemenperin Hendra Yetty dalam sambutan pembukaan di Yogyakarta, Rabu.

Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari dari 24 sampai 26 November 2022 di Yogyakarta tersebut mengambil tema "Levelling Up IKM Melalui Kolaborasi dan Sertifikasi".

Menurut dia, sektor industri memiliki peran sentral dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.

"Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mendorong industri agar menghasilkan kualitas produksi dan standardisasi produk yang dapat bersaing di tengah persaingan pasar," katanya.

Kepala BBSPJIKB berharap agar upaya tersebut berjalan maksimal dan berkelanjutan maka perlu adanya komitmen yang tinggi, semangat kolaborasi dan sinergi, serta dukungan dari stakeholder terkait.

Oleh karenanya semangat tersebut berusaha disinkronkan dengan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Program TJSL) dari berbagai pihak.

"Program TJSL merupakan kegiatan yang memuat komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan dengan menggandeng berbagai pihak," katanya.

Hal itu, kata dia, karena muaranya sebenarnya sama antara lembaga di Kemenperin dengan pihak BUMN, atau pihak lain.

"Kita bersama menginginkan industri yang kita bersama bina itu bisa meningkat levelnya, tidak hanya dalam bidang teknis namun menyentuh aspek administrasi hingga dalam pemenuhan berbagai standar yang ada," kata Hendra Yetty.

Selain mengundang para pihak pemilik program TJSL, BBSPJIKB juga mengundang pelaku industri kerajinan dan batik binaan perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengikuti Pelatihan Awareness ISO 9001:2015.

"Jadi para stakeholder kami tersebut silakan untuk menyampaikan kepada kami apa kebutuhan industri binaan mereka, kami yakin dengan layanan yang kami miliki dapat memberikan manfaat dalam upaya levelling up IKM binaan," katanya.

Baca juga: Kemenperin poles desain dan mutu produk IKM rajut Kalimantan Selatan

Baca juga: Kemenperin pacu daya saing IKM kerajinan, guna menembus pasar ekspor