Jakarta (ANTARA) - Industri kemasan Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Packaging Federation (IPF) bersiap untuk mengikuti pameran terbesar di dunia untuk industri pengemasan Interpack 2023 di Jerman.

"Persiapannya macam-macam, terutama dalam pameran itu adalah bagaimana untuk mencari network, supaya ada kerja sama baik di bidang material atau yang lainnya," kata Direktur Eksekutif IPF Henky Wibawa di Jakarta, Kamis.

Selain membangun jaringan, Henky menyampaikan bahwa dalam pameran terkemuka tersebut, para pelaku industri kemasan juga perlu mempersiapkan diri untuk menyerap teknologi terkini yang digunakan di industri tersebut.

"Hal yang penting lainnya adalah soal teknologi, bagaimana kita bisa menggunakan teknologi agar lebih efisien dalam menjalankan bisnis kemasan," kata Henky.

Pada kesempatan tersebut, Henky juga mengangkat isu industri kemasan yang berkelanjutan, di mana hal itu terkait dengan mengganti kemasan tradisional dengan kemasan canggih yang memiliki usia simpan lebih panjang dan meningkatkan keberlanjutan.

"Kemasan dapat mendukung konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dengan memungkinkan penggunaan sumber daya secara efisien dan meminimalkan limbah," ujar Henky.

Diketahui, menjelang pameran Interpack 2023, pihak penyelenggara yakni Messe Düsseldorf melakukan roadshow antara lain ke Indonesia untuk mensosialisasikan penyelenggaraan pameran interpack.

Pameran tiga tahunan yang semestinya diselenggarakan pada 2020 itu terpaksa absen selama pandemi COVID-19. Acara tersebut digelar pada 4-10 Mei 2023.

Project Director Interpack Messe Düsseldorf Thomas Dohse mengatakan, para pelaku industri pengemasan dunia sangat menantikan pameran Interpack. Karenanya sejak jauh hari seluruh area di pameran Interpack telah habis terjual.

"Negara-negara pemasok teratas dan negara lainnya tak sabar untuk mempresentasikan solusi inovatif mereka di Interpack 2023. Solusi dan teknologi terkini yang akan sangat mempengaruhi tren kemasan seluruh sektor industri,” ujar Thomas.

Sekitar 2.700 peserta pameran dari seluruh dunia akan menghadirkan teknologi terdepan dan tren pengemasan dari seluruh rantai nilai.

Setelah enam tahun dan terpaksa absen selama pandemi berarti ada banyak perkembangan baru di pasar.

Meski masih ada waktu setahun lagi sebelum acara, Interpack sudah habis dipesan untuk menempati seluruh area pameran. Perusahaan yang berminat masih dapat mendaftar untuk masuk ke daftar tunggu dan dengan demikian juga memiliki kesempatan untuk mengikuti pameran.


Baca juga: Kemenperin: Industri kemasan produk berperan dukung ekosistem halal
Baca juga: Kemenperin: Desain kemasan produk IKM perlu sesuai protokol kesehatan
Baca juga: Luhut dukung upaya industri atasi masalah kemasan plastik