Jakarta (ANTARA) - Komandan Pleton SAR (Danton) Resimen II Pasukan Pelopor Korp Brimob Ipda Sutrisno menceritakan kisah dramatis mengevakuasi Azka Maulana Malik (7) bocah laki-laki yang ditemukan selamat di dalam reruntuhan rumahnya setelah tiga hari tertimbun.

Saat ditemui di lokasi evakuasi, Kampung Rawacina, Kecamatan Nagrak, Rabu, Ipda Sutrisno menyebutkan, penemuan Azka seperti mukjizat Tuhan karena kondisinya tidak mengalami luka luar maupun patah tulang, tetapi dalam kondisi lemas karena sudah tiga hari tidak mendapat asupan makan dan minum.

“Kondisi tubuhnya baik, tidak ada luka luar, cuma ada luka memar bagian dalam di perut sebelah kanan,” kata Sutrisno.

Menurut dia, Azka berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.00 WIB setelah tim SAR gabungan TNI, Polri, pemadam kebakaran (damkar) dan warga melakukan pencarian selama hampir dua jam lamanya.

Proses pencarian dan evakuasi menggunakan alat seadanya, cangkul, dan serokan. Tim SAR gabungan menggali reruntuhan rumah yang diduga tempat Azka tertimbun.

Pencarian Azka dilakukan setelah bibinya melaporkan kepada tim SAR bahwa ada saudaranya dan keponakanya belum ditemukan sejak gempa terjadi.

Di rumah berlantai tiga itu, kata Sutrisno, dilaporkan ada tiga orang yang masih tertimbun, yaitu nenek Rafka bernama Maidah, Azka dan ibunya Azka.

Nenek dan ibunya Azka ditemukan lebih dulu pada Selasa (22/11) dalam kondisi meninggal dunia.

Nenek Azka ditemukan di kamar mandi, sedangkan ibunya di ruangan berbeda.

“Syukur anak ini ditemukan dalam kondisi hidup,” kata Sutrisno.

Ketika Azka ditemukan, dengan menggunakan sepeda motor trail, Sutrisno dan satu anggota TNI membawa Rafka ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur.

Proses evakuasi Azka menuju rumah sakit membutuhkan waktu 15 menit, penggunaan sepeda motor lebih cepat mengingat jalanan yang macet.

“Kalau naik motor lebih cepatkan yah, langsung tak bawa ke RSUD Sayang Cianjur,” kata Sutrisno.