Badan Geologi temukan dua longsoran usai gempa di Cianjur
23 November 2022 19:59 WIB
Tim SAR gabungan mencari korban yang diduga masih tertimbun tanah longsor akibat gempa bumi magnitudo 5,6 di Cijendil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Berdasarkan data BNPB hingga pukul 17.00 WIB, korban jiwa akibat gempa Cianjur bertambah menjadi 271 orang. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menemukan dua titik longsoran di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, sesuai gempa magnitudo 5,6 mengguncang wilayah tersebut.
"Hari ini melakukan penelitian dengan drone di dua lokasi di Cugenang, longsoran ada dua titik di jalan nasional," ujar Plt Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam konferensi pers yang diikuti secara virtual dari Jakarta, Rabu.
Wafid mengatakan untuk longsoran pertama yang menutup jalan nasional panjangnya 44 meter pada lereng setinggi 16 meter. Sementara longsoran kedua dengan panjang 162 meter pada lereng setinggi 45 meter.
Baca juga: Menko PMK: Pemerintah masih berfokus pada upaya pencarian korban
"Material longsoran berupa pelapukan berwarna abu-abu kemerahan, sangat lapuk, dan jenuh air yang menutup badan jalan," katanya.
Menurutnya, penyebab longsor ini diakibatkan hujan di Cianjur. Kendati cuaca hujan, pembersihan longsoran dapat tetap dilakukan, tapi petugas harus lebih berhati-hati.
"Pembersihan agar memperhatikan kondisi cuaca, karena potensi longsor susulan masih ada. Apalagi masih ada cuaca hujan," ujar dia.
Ia juga mengingatkan masyarakat dan petugas di lapangan untuk waspada mengingat potensi longsoran masih dapat terjadi. Gempa dan hujan dapat memicu longsor susulan akibat tanah yang masih belum stabil.
"Ada beberapa gundukan sisa longsoran yang bisa terpicu oleh getaran dan cuaca hujan. Perlu dilakukan pemantauan sisa material longsoran," kata dia.
Badan Geologi juga telah melakukan penelitian di sejumlah titik yang terdapat sumber cadangan air tanah. Nantinya, dilakukan pengeboran agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi para pengungsi.
Baca juga: Ranpurlab Brimob sediakan 18 ribu porsi makanan bagi pengungsi gempa
Baca juga: PTBA kirim tim penyelamat bantu korban gempa Cianjur
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah pada saat ini masih berfokus pada upaya pencarian korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
Menko PMK menjelaskan upaya pencarian korban yang dilakukan pemerintah pada saat ini difokuskan pada empat titik.
"Berdasarkan laporan dari BNPB, pada saat ini masih terus dilakukan pencarian, utamanya pada empat titik, yakni di wilayah Cugenang, Desa Nagrak, Desa Sarampat, dan di Warung Sate Shinta," katanya.
"Hari ini melakukan penelitian dengan drone di dua lokasi di Cugenang, longsoran ada dua titik di jalan nasional," ujar Plt Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam konferensi pers yang diikuti secara virtual dari Jakarta, Rabu.
Wafid mengatakan untuk longsoran pertama yang menutup jalan nasional panjangnya 44 meter pada lereng setinggi 16 meter. Sementara longsoran kedua dengan panjang 162 meter pada lereng setinggi 45 meter.
Baca juga: Menko PMK: Pemerintah masih berfokus pada upaya pencarian korban
"Material longsoran berupa pelapukan berwarna abu-abu kemerahan, sangat lapuk, dan jenuh air yang menutup badan jalan," katanya.
Menurutnya, penyebab longsor ini diakibatkan hujan di Cianjur. Kendati cuaca hujan, pembersihan longsoran dapat tetap dilakukan, tapi petugas harus lebih berhati-hati.
"Pembersihan agar memperhatikan kondisi cuaca, karena potensi longsor susulan masih ada. Apalagi masih ada cuaca hujan," ujar dia.
Ia juga mengingatkan masyarakat dan petugas di lapangan untuk waspada mengingat potensi longsoran masih dapat terjadi. Gempa dan hujan dapat memicu longsor susulan akibat tanah yang masih belum stabil.
"Ada beberapa gundukan sisa longsoran yang bisa terpicu oleh getaran dan cuaca hujan. Perlu dilakukan pemantauan sisa material longsoran," kata dia.
Badan Geologi juga telah melakukan penelitian di sejumlah titik yang terdapat sumber cadangan air tanah. Nantinya, dilakukan pengeboran agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi para pengungsi.
Baca juga: Ranpurlab Brimob sediakan 18 ribu porsi makanan bagi pengungsi gempa
Baca juga: PTBA kirim tim penyelamat bantu korban gempa Cianjur
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah pada saat ini masih berfokus pada upaya pencarian korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
Menko PMK menjelaskan upaya pencarian korban yang dilakukan pemerintah pada saat ini difokuskan pada empat titik.
"Berdasarkan laporan dari BNPB, pada saat ini masih terus dilakukan pencarian, utamanya pada empat titik, yakni di wilayah Cugenang, Desa Nagrak, Desa Sarampat, dan di Warung Sate Shinta," katanya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: