Gubernur Sumsel ajak dermawan salurkan bantuan korban bencana Cianjur
23 November 2022 19:56 WIB
Arsip Foto- Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait situasi kebencanaan di Sumatera Selatan. ANTARA/M Riezko Bima Elko P
Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengajak para dermawan setempat turut serta menyalurkan bantuan logistik untuk meringankan beban para korban bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Herman Deru, di Palembang, Rabu, mengatakan bantuan logistik itu diharapkan berupa pangan atau pun sandang yang memang saat ini dibutuhkan oleh korban di Cianjur.
“Dengan catatan ajakan memberikan bantuan ini sifatnya tidaklah mengikat (sukarela) bagi para kalangan orang mampu atau dermawan,” kata dia, saat dikonfirmasi di kantornya.
Dia menyebutkan, penyaluran bantuan-bantuan dermawan itu bisa dilakukan secara mandiri melalui penghimpunan kebencanaan atau berbarengan dengan bantuan dari Pemprov Sumsel.
Adapun bantuan logistik dari Pemprov itu terdiri dari beras, makanan instan, pakaian, perlengkapan anak-anak dan obat-obatan dengan jumlah yang proporsional mencukupi kebutuhan korban bencana hingga 14 hari ke depan.
Baca juga: Menko PMK: Pemerintah masih berfokus pada upaya pencarian korban
Baca juga: Binda Jabar buka posko tanggap darurat bantu korban gempa Cianjur
Bantuan Pemprov Sumsel ini dikeluarkan dari gudang penyimpanan Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berikut penyaluran dari organisasi perangkat daerah setempat terkait.
“Bantuan ini dalam jumlah yang cukup dan saat ini tinggal diagendakan pengirimannya saja ke posko kebencanaan di Cianjur,” ujarnya.
Bila kondisi di lokasi kebencanaan masih membutuhkan bantuan maka, ia menyatakan, Pemprov Sumsel siap mengirimkan bantuan lanjutan berikut tenaga kesehatan.
“Atau mungkin kita alokasikan bantuan itu dari Dana Tidak Terduga (DTT),” ujarnya, seraya menyampaikan Pemprov Sumsel berupaya semaksimal mungkin meringankan beban para korban mengingat kebencanaan ini merupakan duka bersama seluruh masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Jawa Barat melaporkan gempa bumi terjadi pukul 13.21 WIB, Senin, 21 November 2022.
Gempa itu berpusat di 10 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 kilometer.
Baca juga: PBNU ajak umat gelar doa bersama untuk korban gempa Cianjur
Baca juga: Pemkab Dharmasraya masak satu ton rendang untuk Cianjur
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Rabu, naik menjadi 271 orang setelah di hari sebelum tercatat ada 268 orang meninggal.
Selain itu, menurut dia masih ada 40 orang yang berstatus dalam pencarian. Di mana 39 orang di antaranya merupakan warga Kecamatan Cugenang dan satu orang warga Kecamatan Warungkondang.
Dari kegiatan pencarian hari ini, ada empat orang hilang yang ditemukan, di mana tiga orang meninggal dunia dan satu orang selamat yakni bocah laki-laki bernama Azka berusia 6 tahun.
Selain itu, pihaknya menghimpun jumlah korban luka-luka sebanyak 1.083 orang. Kemudian untuk yang mengungsi ada sejumlah 58.362 orang.
Sementara kerugian material rumah rusak berat dapat informasi sejumlah 6.570 unit. Kemudian rumah yang rusak sedang sejumlah 2.071 unit rumah yang rusak ringan ada 12.641, sisanya semuanya masih terus dilaksanakan pendataan.
Baca juga: Pupuk Indonesia kirim bantuan penanganan gempa di Cianjur
Baca juga: PTBA kirim tim penyelamat bantu korban gempa Cianjur
Baca juga: Gempa susulan M 3,9, jalan utama Kampung Cisarua kembali ambles
Herman Deru, di Palembang, Rabu, mengatakan bantuan logistik itu diharapkan berupa pangan atau pun sandang yang memang saat ini dibutuhkan oleh korban di Cianjur.
“Dengan catatan ajakan memberikan bantuan ini sifatnya tidaklah mengikat (sukarela) bagi para kalangan orang mampu atau dermawan,” kata dia, saat dikonfirmasi di kantornya.
Dia menyebutkan, penyaluran bantuan-bantuan dermawan itu bisa dilakukan secara mandiri melalui penghimpunan kebencanaan atau berbarengan dengan bantuan dari Pemprov Sumsel.
Adapun bantuan logistik dari Pemprov itu terdiri dari beras, makanan instan, pakaian, perlengkapan anak-anak dan obat-obatan dengan jumlah yang proporsional mencukupi kebutuhan korban bencana hingga 14 hari ke depan.
Baca juga: Menko PMK: Pemerintah masih berfokus pada upaya pencarian korban
Baca juga: Binda Jabar buka posko tanggap darurat bantu korban gempa Cianjur
Bantuan Pemprov Sumsel ini dikeluarkan dari gudang penyimpanan Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berikut penyaluran dari organisasi perangkat daerah setempat terkait.
“Bantuan ini dalam jumlah yang cukup dan saat ini tinggal diagendakan pengirimannya saja ke posko kebencanaan di Cianjur,” ujarnya.
Bila kondisi di lokasi kebencanaan masih membutuhkan bantuan maka, ia menyatakan, Pemprov Sumsel siap mengirimkan bantuan lanjutan berikut tenaga kesehatan.
“Atau mungkin kita alokasikan bantuan itu dari Dana Tidak Terduga (DTT),” ujarnya, seraya menyampaikan Pemprov Sumsel berupaya semaksimal mungkin meringankan beban para korban mengingat kebencanaan ini merupakan duka bersama seluruh masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Jawa Barat melaporkan gempa bumi terjadi pukul 13.21 WIB, Senin, 21 November 2022.
Gempa itu berpusat di 10 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 kilometer.
Baca juga: PBNU ajak umat gelar doa bersama untuk korban gempa Cianjur
Baca juga: Pemkab Dharmasraya masak satu ton rendang untuk Cianjur
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Rabu, naik menjadi 271 orang setelah di hari sebelum tercatat ada 268 orang meninggal.
Selain itu, menurut dia masih ada 40 orang yang berstatus dalam pencarian. Di mana 39 orang di antaranya merupakan warga Kecamatan Cugenang dan satu orang warga Kecamatan Warungkondang.
Dari kegiatan pencarian hari ini, ada empat orang hilang yang ditemukan, di mana tiga orang meninggal dunia dan satu orang selamat yakni bocah laki-laki bernama Azka berusia 6 tahun.
Selain itu, pihaknya menghimpun jumlah korban luka-luka sebanyak 1.083 orang. Kemudian untuk yang mengungsi ada sejumlah 58.362 orang.
Sementara kerugian material rumah rusak berat dapat informasi sejumlah 6.570 unit. Kemudian rumah yang rusak sedang sejumlah 2.071 unit rumah yang rusak ringan ada 12.641, sisanya semuanya masih terus dilaksanakan pendataan.
Baca juga: Pupuk Indonesia kirim bantuan penanganan gempa di Cianjur
Baca juga: PTBA kirim tim penyelamat bantu korban gempa Cianjur
Baca juga: Gempa susulan M 3,9, jalan utama Kampung Cisarua kembali ambles
Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: