Cianjur (ANTARA) - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar mengatakan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin agar kegiatan belajar-mengajar dapat tetap berlangsung setelah terjadinya gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.

Upaya tersebut diwujudkan melalui pemberian berbagai bentuk bantuan untuk warga pendidikan yang disalurkan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur.

“Pertama (upaya prioritas) adalah agar proses pendidikan bisa berlanjut. Makanya kita menyiapkan berbagai macam tenda kelas, alat-alat tanggap darurat, tenda, buku, alat tulis, 200 meja lipat dan lain-lain agar proses pendidikan masih bisa berlanjut,” kata Nadiem di Cianjur pada Rabu.

Nadiem mengatakan pihaknya juga akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) setempat untuk memastikan hal-hal apa saja yang dibutuhkan lagi bagi warga pendidikan di Cianjur.

Menurut Nadiem, sebagian sekolah di Cianjur telah memutuskan untuk berpindah dengan metode pembelajaran daring.

Baca juga: Kemendikbudristek ambil langkah cepat bantu sekolah terdampak gempa

Baca juga: Mendikbudristek tinjau tiga sekolah terdampak gempa Cianjur


Namun bagi sekolah yang tidak bisa beralih daring atau tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai, Nadiem mengatakan pihaknya telah menyediakan sarana sementara.

Dia juga mengatakan pemerintah pusat, dalam hal ini Kemendikbudristek, memberikan fleksibilitas bagi masing-masing sekolah terdampak untuk bisa menentukan apakah akan meneruskan metode pembelajaran daring.

Selain itu, prioritas lain yang dilakukan pihak kementerian yaitu memastikan dan membantu pemulihan infrastruktur sekolah terdampak.

“Baik kita langsung bekerja sama dengan kementerian terkait yaitu PUPR untuk segera melakukan pembangunan kembali ruang-ruang kelas dan dinding-dinding yang rusak,” kata Nadiem.

Di samping itu, imbuh Nadiem, tentunya Kemendikbudristek juga harus memastikan kondisi keamanan terlebih dahulu sebelum anak-anak kembali kepada lokasi-lokasi sekolah.

“Jadi itu pun kami akan berkoordinasi dengan Pemda maupun juga PUPR untuk memastikan itu,” ujarnya.

Nadiem mengatakan saat ini pihaknya bersama Pemda setempat juga masih menginvestigasi, mendata, maupun memetakan jumlah korban warga pendidikan di Cianjur.

“Karena sampai hari ini pun masih ketemu berbagai macam korban yang tadinya belum ditemukan, belum dieksvakasi. Jadi kami sedang memetakan itu,” kata dia.

Baca juga: BNPB catat ada 31 sekolah rusak di Cianjur akibat gempa

Baca juga: Bupati Cianjur prioritaskan penggunaan BTT perbaiki sekolah rusak

Baca juga: Disparpora Cianjur mencatat seratusan bangunan sekolah rusak