Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan pihaknya memfasilitasi pertukaran kemajuan intelektual terbaru dan mendorong kolaborasi potensial mutinasional atau lintas lembaga di bidang kesehatan melalui pelaksanaan International Conference for Health (ICHR) 2022 pertama.

"Kami berharap melalui konferensi ini, kami dapat memfasilitasi diseminasi dan pertukaran kemajuan intelektual terbaru yang dibuat di seluruh lembaga penelitian dan untuk mempromosikan prospek kolaborasi multinasional dan atau multi-lembaga untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang baik," kata Handoko dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: BRIN buka kolaborasi internasional dukung transisi energi hijau

Konferensi internasional yang berlangsung pada 23-24 November 2022 tersebut bertujuan untuk memfasilitasi penyebaran dan pertukaran kemajuan terbaru yang dibuat di seluruh lembaga penelitian dan untuk mempromosikan prospek kerja sama multinasional dan atau multi-lembaga untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang baik.

Ia menuturkan diseminasi proyek-proyek penelitian terkini yang terkait dengan kesehatan di seluruh lembaga penelitian baik secara regional maupun global penting dilakukan agar hasil riset di bidang kesehatan dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: BRIN: Generasi muda harus bawa kemajuan bagi bangsa

Sejumlah topik diusung pada konferensi tersebut antara lain ilmu biomedis, zoonosis, resistensi antimikroba dan penggunaan antimikroba, kesehatan, vaksin dan obat-obatan, penelitian translasi pada praktik kedokteran, kimia produk alami, obat tradisional, kesehatan dan gizi masyarakat, darurat kesehatan masyarakat, dan ilmu kedokteran hewan.

"Saya percaya acara ini akan memberi kita akses ke berbagai informasi mendalam yang akan membantu kita mengembangkan keterampilan kita, terutama kapasitas kita dalam penelitian," tuturnya.

Baca juga: BRIN: Tingkatkan riset kesehatan antisipasi penyakit menular baru

Handoko mengatakan sekitar 200 peserta dari institusi di Indonesia dan di luar negeri mengikuti konferensi yang mengangkat tema Current Progression on Enhancing the Quality of Health: From Research Chamber to Clinical Implementation.

"Para pembicara dan delegasi yang menjadi narasumber dalam konferensi akan berbagi pengetahuan dan memperluas wawasan kita," ujarnya.