Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mendukung rekomendasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) agar NTT memanfaatkan semua potensi sumber daya alam (SDA) untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT) dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat NTT.

"NTT kaya akan SDA untuk kebutuhan EBT bagi kesejahteraan masyarakat sehingga tentu rekomendasi dari hasil kajian yang telah dilakukan BRIN agar pemerintah NTT memanfaatkan potensi alam yang ada untuk EBT pasti dilakukan," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur Ganef Wurgianto di Kupang, Rabu.

Ganef Wurgianto mengatakan hal saat membuka kegiatan penyampaikan hasil kajian tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pusat Statistik terkait peran sosial demografi dalam mendukung pembangunan ekonomi hijau termasuk di dua kabupaten di Nusa Tenggara Timur yaitu Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Sumba Timur.

Menurut dia Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan daerah dengan sumber daya alam yang kaya akan sumber energi yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat melalui optimalisasi potensi SDA untuk menjadi energi baru terbarukan.

Baca juga: Pemanfaatan FABA di Flores dorong inovasi energi di Indonesia

Baca juga: Gubenur NTT ajak Bali-NTB duduk bersama rancang pengembangan EBT


Pemerintah NTT bersama sejumlah mitra sedang mengembangkan energi listrik di Pulau Sumba berupa energi baru dan terbarukan (EBT) melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk kebutuhan energi listrik di Pulau Sumba sebesar 10 MW.

"Potensi listrik tenaga surya yang dikembangkan di Pulau Sumba sangat besar dan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat dengan cepat," kata Ganef Wurgianto.

Ia menjelaskan berbagai potensi sumber daya alam yang dapat menghasilkan energi baru terbarukan seperti potensi matahari, angin dan arus bawah laut bisa dikembangkan di provinsi berbasis kepulauan ini dalam mengatasi kekurangan listrik terutama di wilayah pedalaman.

"Apabila pada daerah yang memiliki sumber daya alam yang besar dengan potensi air yang melimpah maka bisa membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLMTH) sehingga desa-desa yang sulit dijangkau dengan aliran listrik PLN bisa mendapat listrik melalui PLMTH," kata Ganef Wurgianto.

Baca juga: Memanen cahaya matahari di bumi NTT demi target rasio elektrifikasi

Baca juga: Pemerintah segera bangun empat PLTS di NTT