Rupiah ditutup sedikit menguat jelang rilis risalah bank sentral AS
23 November 2022 16:59 WIB
Ilustrasi: Teller merapikan lembaran mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di sebuah bank di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/nz/pri. (ANTARA FOTO/puspa perwitasari)
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore menguat jelang rilis risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed).
Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp15.687 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.697 per dolar AS.
Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan, pergerakan rupiah memang masih terpengaruh oleh pengetatan likuiditas global.
"Saya rasa memang pasar price in untuk kenaikan 50 basis poin oleh The Fed pada bulan Desember," ujar Rully.
Investor meredam selera risiko mereka menjelang rilis risalah pertemuan kebijakan The Fed yang dapat memberikan petunjuk tentang prospek inflasi dan suku bunga.
Baca juga: Rupiah ditutup menguat, pasar tunggu risalah pertemuan bank sentral AS
The Fed pada Rabu waktu AS akan merilis risalah dari pertemuan terbarunya, dengan investor mencari tanda-tanda diskusi seputar memoderasi laju kenaikan suku bunga.
"Sementara dari domestik memang akan sangat terpengaruh oleh global, melihat kemungkinan BI di Desember akan naik seberapa besar lagi. Selain itu masih menunggu inflasi," kata Rully.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada November 2022 kembali memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,75 persen menjadi 5,25 persen.
Selain bunga acuan, bank sentral juga menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4,5 persen dan 6 persen.
Baca juga: BI naikkan suku bunga acuan 50 bps menjadi 5,25 persen pada November
Bank sentral menyatakan keputusan tersebut sebagai langkah lanjutan secara front loaded, pre-emptive dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi.
Keputusan tersebut juga untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 2-4 persen lebih awal yaitu ke paruh pertama tahun 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp15.693 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.687 per dolar AS hingga Rp15.709 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi Rp15.700 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.716 per dolar AS.
Baca juga: Dolar setop menguat di Asia, pasar khawatir COVID China meningkat
Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp15.687 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.697 per dolar AS.
Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan, pergerakan rupiah memang masih terpengaruh oleh pengetatan likuiditas global.
"Saya rasa memang pasar price in untuk kenaikan 50 basis poin oleh The Fed pada bulan Desember," ujar Rully.
Investor meredam selera risiko mereka menjelang rilis risalah pertemuan kebijakan The Fed yang dapat memberikan petunjuk tentang prospek inflasi dan suku bunga.
Baca juga: Rupiah ditutup menguat, pasar tunggu risalah pertemuan bank sentral AS
The Fed pada Rabu waktu AS akan merilis risalah dari pertemuan terbarunya, dengan investor mencari tanda-tanda diskusi seputar memoderasi laju kenaikan suku bunga.
"Sementara dari domestik memang akan sangat terpengaruh oleh global, melihat kemungkinan BI di Desember akan naik seberapa besar lagi. Selain itu masih menunggu inflasi," kata Rully.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada November 2022 kembali memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,75 persen menjadi 5,25 persen.
Selain bunga acuan, bank sentral juga menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4,5 persen dan 6 persen.
Baca juga: BI naikkan suku bunga acuan 50 bps menjadi 5,25 persen pada November
Bank sentral menyatakan keputusan tersebut sebagai langkah lanjutan secara front loaded, pre-emptive dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi.
Keputusan tersebut juga untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 2-4 persen lebih awal yaitu ke paruh pertama tahun 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp15.693 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.687 per dolar AS hingga Rp15.709 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi Rp15.700 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.716 per dolar AS.
Baca juga: Dolar setop menguat di Asia, pasar khawatir COVID China meningkat
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: