Vientiane (ANTARA) - Di saat sejumlah besar wisatawan kembali berdatangan ke Laos, lebih dari 85 persen di antaranya bepergian menuju Provinsi Luang Prabang di Laos utara menggunakan Jalur Kereta China-Laos.

Kantor Berita Laos pada Selasa (22/11) mengutip Wakil Kepala Departemen Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Provinsi Luang Prabang Chansamone Thipphavanh yang mengatakan bahwa dalam 10 bulan pertama di tahun 2022, sebanyak 335.794 wisatawan, yang mencakup 85,27 persen dari jumlah keseluruhannya, tiba di Luang Prabang menggunakan kereta, sementara sisanya bepergian menggunakan pesawat, bus, atau perahu.

Dilansir Xinhua, Rabu, secara keseluruhan, pendapatan yang dihasilkan dari pariwisata mencapai lebih dari 138 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.716).

Sejak Mei tahun ini, jumlah pengunjung mengalami lonjakan, dengan Provinsi Luang Prabang mencatat arus kedatangan wisatawan yang meningkat. Perjalanan kereta memungkinkan koneksi yang lebih mudah dengan negara-negara tetangga, menurut laporan tersebut.
Dalam dua bulan ke depan, provinsi itu memperkirakan bahwa sedikitnya 100.000 orang akan mengunjungi Luang Prabang dan menghasilkan pendapatan sebesar sekitar 200 juta dolar AS (Xinhua)


Dalam dua bulan ke depan, provinsi itu memperkirakan bahwa sedikitnya 100.000 orang akan mengunjungi Luang Prabang dan menghasilkan pendapatan sebesar sekitar 200 juta dolar AS

Provinsi Luang Prabang, sekitar 220 km di sebelah utara Vientiane, ibu kota Laos, adalah salah satu provinsi paling populer di Laos dan menjadi daya tarik wisata utama berkat kuil-kuil tua, pemandangan indah, dan lanskap pedesaannya.

Luang Prabang resmi tercatat oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai warisan dunia pada 1995.

Provinsi Luang Prabang memiliki 228 objek wisata yang ditunjuk secara resmi, dengan 111 di antaranya berbasis alam, 78 berbasis kebudayaan, dan 39 memiliki asosiasi sejarah.