Puerto Princesa, Filipina (ANTARA) - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menyatakan Amerika Serikat (AS) akan mendukung Filipina dalam menghadapi intimidasi dan paksaan di Laut China Selatan (LCS).

Di atas kapal penjaga pantai Filipina yang berlabuh di Teluk Puerto Princesa, Selasa, Harris mengatakan AS dan komunitas internasional memiliki kepentingan besar bagi masa depan kawasan itu.

"Kita harus mempertahankan prinsip-prinsip seperti penghormatan terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah, perdagangan sah tanpa hambatan, penyelesaian perselisihan secara damai, dan kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan, dan di seluruh Indo-Pasifik," kata Harris.

Pemberhentian Harris di Palawan adalah bagian dari kunjungannya selama tiga hari ke salah satu sekutu keamanan tertua AS di Asia.

Kunjungan itu juga penting dalam upaya AS untuk melawan kebijakan China yang semakin tegas di LCS dan terhadap Taiwan.

Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah LCS, yang diyakini memiliki cadangan minyak dan gas.

Perdagangan di jalur perairan strategis itu bernilai triliunan dolar setiap tahunnya.

Putusan tahun 2016 oleh pengadilan arbitrase di Den Haag mengatakan klaim China atas LCS tidak memiliki dasar hukum, sehingga Filipina memenangi tuntutannya atas sengketa LCS.

Tetapi Filipina tidak dapat menegakkan putusan tersebut dan sejak itu telah mengajukan ratusan protes atas apa yang disebutnya perambahan dan gangguan oleh penjaga pantai China dan armada penangkap ikannya yang besar.

Dalam pidatonya, Harris menegaskan kembali dukungan Washington untuk putusan arbitrase 2016, yang menurut China tidak akan diterima.

AS menegaskan keputusan itu "mengikat secara hukum dan harus dihormati".


Sumber: Reuters

Baca juga: Filipina akan kembali sampaikan protes kepada China soal LCS
Baca juga: Ketegangan dengan China, AS kirim kembali kapal induknya ke LCS
Baca juga: China tekankan perdamaian, stabilitas di LCS demi pembangunan kawasan