Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan deteksi dini terhadap warga berusia di atas 40 tahun serta memiliki riwayat penyakit bawaan melalui pelacakan kasus positif COVID-19 untuk mencegah kasus kematian akibat penyakit dari virus SARS CoV-2 tersebut.

"Deteksi dini usia 40 tahun ke atas dan orang komorbid sangat penting untuk tata laksana yang cepat dan mencegah kematian," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan apabila ditemukan satu kasus positif, maka pihaknya melakukan pelacakan terhadap minimal 15 orang yang melakukan kontak erat.

Mereka akan dilakukan tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mempercepat penanganan kasus COVID-19 dan mencegah penularan meluas.

Upaya tersebut dilakukan karena pandemi COVID-19 masih belum dicabut dan mencermati munculnya varian baru COVID-19 di antaranya subvarian XBB.

Untuk itu, lanjut dia, penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi dosis penguat atau dosis ketiga (booster) penting untuk terus digencarkan.

Alasannya, kata dia, vaksinasi booster di DKI Jakarta saat ini baru mencapai 70 persen dan warga lanjut usia baru mencapai 60 persen.

Selain itu, Pemprov DKI secara aktif menelusuri potensi kasus positif COVID-19 melalui sekolah, perkantoran hingga tempat umum.

Tes PCR juga ditingkatkan rata-rata tujuh hingga delapan kali dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencapai 10.645 orang per pekan.

"Perlu pelibatan lintas sektor, kader Dasawisma, RT/RW dan Dewan Masjid untuk mobilisasi peserta vaksin," ucap Ngabila.

Dinas Kesehatan DKI menyosialisasikan lokasi dan sentra vaksinasi COVID-19 melalui akun media sosial Instagram, @dinkesdki.

Vaksinasi dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan dan Puskesmas di seluruh DKI Jakarta yang pendaftarannya dapat dilakukan langsung di tempat atau melalui aplikasi Jakarta Kini (JaKi).

Berdasarkan data laman Kementerian Kesehatan per Senin (21/11) total warga di DKI Jakarta yang sudah vaksinasi dosis pertama mencapai 12,9 juta atau 135,3 persen dari target 10 juta orang.

Sedangkan dosis kedua mencapai 10,8 juta orang atau 115 persen dan dosis ketiga (booster) mencapai 5,2 juta atau 55,47 persen.

Sementara itu, target vaksinasi untuk warga lanjut usia di DKI mencapai 761.279 orang dengan capaian vaksinasi booster mencapai 431.598 orang.

Berdasarkan data pemantauan kasus COVID-19 dari Dinas Kesehatan DKI melalui laman corona.jakarta.go.id hingga Senin (21/11) jumlah kasus positif yang dirawat mencapai 1.223 kasus dan jumlah meninggal dunia dari awal pemantauan kasus pada 21 Januari 2020 hingga saat ini mencapai 15.736 kasus.
Baca juga: Pemkot Jakbar pantau penerapan prokes di Kembangan
Baca juga: Dinkes DKI distribusikan 49 ribu vaksin Zifivax di 44 puskesmas
Baca juga: DKI lakukan kuncitara pada Kantor Sudin Nakertrans-E Jakpus