Jakarta, Indonesia--(ANTARA/Business Wire)- Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung yang menghubungkan ibu kota Indonesia, Jakarta, dengan kota terbesar keempat di Indonesia, Bandung merupakan proyek penting usulan RRT, Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI).Ini merupakan sistem kereta api cepat milik Tiongkok yang sepenuhnya baru diterapkan di luar negeri.
Pada tanggal 16 November 2022, uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung dari Stasiun Tegalluar ke Casting Yard 4 berhasil dituntaskan. Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menyaksikan uji coba operasional kereta api cepat Jakarta-Bandung di sela-sela pertemuan bilateral seusai KTT G20 di Bali.
Selama uji coba, kereta inspeksi komprehensif untuk kereta cepat ini telah melakukan inspeksi secara menyeluruh terhadap pekerjaan tanah, lintasan, komunikasi, sinyal, catu daya traksi, dan sistem-sistem lainnya. Semua indikator yang diperoleh telah menunjukkan kinerja yang baik, sebagai tanda keberhasilan operasional uji coba pertama Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dikembangkan bersama oleh Tiongkok dan Indonesia. Dengan kecepatan yang dirancang mencapai 350 kilometer per jam, kereta ini akan memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung yang semula 3 jam lebih menjadi sekitar 40 menit saja.
Selain menawarkan perjalanan lebih nyaman bagi masyarakat setempat, proyek ini juga diharapkan akan sangat meningkatkan pembangunan ekonomi maupun kemajuan sosial di Indonesia, serta membantu memajukan teknologi perkeretaapian Indonesia dan industri terkait. Situasi ini saling menguntungkan bagi kedua pihak.
Proyek yang menjadi bagian dari program BRI yang dibangun dengan teknologi dan peralatan Tiongkok ini akan mulai beroperasi pada bulan Juni 2023. Sehingga Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat.
Setelah proyek penting ini, semakin banyak kereta api, jembatan, dan jalan raya buatan Tiongkok telah digunakan di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir. PowerChina adalah perusahaan infrastruktur energi terbesar di Tiongkok dan salah satu pengembang Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang melakukan pemasangan rel di jalur utama sepanjang 279,4 kilometer. Menurut PowerChina, total nilai kontrak pembangunan PowerChina di Indonesia telah melampaui $3 miliar, selain berkomitmen terhadap pengembangan dan pembangunan proyek energi hijau lokal di Indonesia, Laos, Vietnam, Filipina, dan berbagai wilayah maupun negara lain.
Seiring dengan perkembangan BRI yang kian pesat, manufaktur dan teknologi Tiongkok akan menetapkan "standar Tiongkok" yang baru bagi dunia sekaligus memberikan berbagai manfaat nyata ke negara-negara lainnya bersama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra.
Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.
Kontak
Shi Pei
Sumber: PowerChina