Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggencarkan kampanye gemar makan ikan pada masyarakat sebagai upaya mencegah kasus kekerdilan anak (stunting) melalui kegiatan memasak olahan serba ikan.

Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa kandungan gizi pada ikan seperti protein, Omega-3, EPA, DHA, karbohidrat rendah, vitamin A, vitamin D, vitamin B6, dan vitamin B12, mineral, dan kalsium sangat baik untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak, serta mencegah stunting.

"Dengan gemar makan ikan ini maka kebutuhan gizi anak-anak bisa terpenuhi dengan biaya yang lebih murah," katanya.

Baca juga: BKKBN: Anak stunting Pulau Sebatik butuh perhatian pemerintah

Dia mengatakan pemkot mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan memasak olahan serba ikan yang dalam rangkaian acara sosialisasi gemar makan ikan oleh tim penggerak PKK.

Kegiatan sosialisasi sekaligus kampanye gemar makan ikan ini, kata dia, bertujuan mengajak sekaligus memberikan pemahaman pada masyarakat terutama orang tua agar lebih menyukai dan memberikan sajian makanan serba olahan ikan pada anak-anaknya untuk mencegah stunting.

"Masakan serba ikan yang dikreasikan berbagai bentuk fisik seperti bakso, dan nugget membuat anak-anak tidak cepat bosan dan secara tidak langsung mereka sudah bisa diajak konsumsi ikan setiap harinya meski dengan bentuk dan olahan makanan yang berbeda-beda," katanya.

Baca juga: Aceh intensifkan kampanye gemar makan ikan untuk pencegahan stunting

Warga Kelurahan Krapyak Weni mengaku senang diberikan pemahaman tentang pentingnya mengonsumsi ikan pada masyarakat terutama untuk anak-anak.

Melalui kegiatan ini, dirinya teringat saat anaknya mengalami stunting pada usia 2 tahun dengan berat badan hanya mencapai 9 kilogram.

"Anak saya makannya susah. Oleh karena itu dengan adanya demo masak ini saya bisa paham dan membantu memunculkan ide kreasi untuk menyajikan makanan yang bergizi khususnya olahan serba ikan yang disukai anak-anak seperti bakso dan pempek," katanya.