Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Kamis sore, menguat 38 poin menjadi Rp8.802 hingga Rp8.805 dibanding penutupan hari sebelumnya senilai Rp8.840 hingga Rp8.850. "Pelaku pasar makin memburu membeli rupiah, sehingga mata uang lokal sempat berada di bawah level Rp8.800 per dolar AS," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta. Menurut dia, rupiah yang sempat menembus level Rp8.800 per dolar AS menjadi Rp8.798 tidak bertahan lama, karena pelaku mengurangi aksi beli, sehingga posisi kembali di atas level Rp8.800 per dolar AS. "Kami optimis rupiah pada hari berikutnya akan terus menguat hingga menjauhi angka psikologis Rp8.800 per dolar AS," katanya. Ia mengatakan, rupiah masih berpeluang untuk menguat lebih tinggi, sepanjang kondisi pasar Indonesia masih tetap menarik. Selain itu, dana asing terus memasuki pasar saham maupun obligasi, seperti Indeks BEJ yang diperkirakan akan bisa menembus level 1.500, katanya. Sementara itu, ekonom dari Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, mengatakan bahwa penguatan nilai tukar rupiah dan melemahnya nilai dolar AS di pasar global akhir-akhir ini akan berdampak masuknya kembali dana yang selama ini masih parkir di luar negeri yang jumlahnya diperkirakan mencapai 50 miliar dolar AS. "Dengan menguatnya nilai tukar rupiah yang diperkirakan akan bisa mencapai Rp8.500 per dolar AS, maka dana yang diparkir di luar negeri akan kembali ke Indonesia," katanya. Menurut dia, nilai tukar dolar AS di pasar global diperkirakan akan melemah tajam menyusul besarnya defisit ekonomi AS sedangkan mata uang Asia akan mengalami penguatan yang dimotori yen Jepang. (*)