Cak Imin sebut PKB dan Gerindra belum capai kesepakatan soal capres
21 November 2022 15:09 WIB
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar usai meluncurkan Lembaga Saksi Pemenangan Nasional DPP PKB, di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (21-11-2022). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan hingga saat ini belum mencapai kesepakatan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menentukan calon presiden (capres) yang akan diusung koalisinya dalam Pemilu 2024.
"Pokoknya kita harus menentukan pilihan di momentum yang tepat dan diskusinya memang belum tuntas. Kita internal berdua juga belum sepakat untuk satu nama capres," kata Cak Imin, sapaan karib Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin.
Cak Imin mengatakan kondisi status quo tersebut lantaran keduanya sama-sama masih bersikeras untuk maju sebagai capres. "Belum, kita akan duduk berdua karena sampai detik ini masing-masing ngotot jadi capres," ucapnya.
Ia pun menegaskan sebagaimana hasil muktamar partainya, dirinya dimandatkan untuk maju sebagai capres dan bukan cawapres pada Pilpres 2024. Untuk itu, Cak Imin menyebut apabila terjadi perubahan maka partainya akan melangsungkan muktamar kembali.
"Kalau nanti negosiasi terjadi perkembangan baru saya bikin muktamar untuk mengubah," ujarnya.
Saat ini, ujarnya lagi, PKB dan Gerindra tengah menunggu perkembangan dialog dengan partai-partai politik lain yang memiliki kemungkinan untuk merapat, sekaligus menyiapkan diskusi yang lebih matang terkait sistem kerja dari koalisi.
"Moga-moga sampai akhir tahun, tapi saya enggak tahu karena detik ini sama-sama ingin jadi capres," tuturnya.
Ia menyebut ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan capres yang pada akhirnya akan diusung oleh PKB bersama koalisinya. "Semua faktor harus jadi pertimbangan. Maka ujung kesimpulannya nanti ya harus menyesuaikan, PKB ya harus realistis dan seterusnya," katanya.
Cak Imin pun menyebut tak menampik kemungkinan untuk membuat komposisi baru bahkan merombak koalisi apabila dirinya tidak dipasangkan dengan Prabowo dalam Pilpres 2024, termasuk ketika ditanyakan terkait kemungkinan Prabowo yang memilih menggandeng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Saya bikin komposisi lain," kata Cak Imin.
Ia lantas berkata, "Kita lihat nanti".
Sebelumnya, Partai Gerindra dan PKB resmi menandatangani Deklarasi Koalisi Pemilu 2024 saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8).
"Pokoknya kita harus menentukan pilihan di momentum yang tepat dan diskusinya memang belum tuntas. Kita internal berdua juga belum sepakat untuk satu nama capres," kata Cak Imin, sapaan karib Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin.
Cak Imin mengatakan kondisi status quo tersebut lantaran keduanya sama-sama masih bersikeras untuk maju sebagai capres. "Belum, kita akan duduk berdua karena sampai detik ini masing-masing ngotot jadi capres," ucapnya.
Ia pun menegaskan sebagaimana hasil muktamar partainya, dirinya dimandatkan untuk maju sebagai capres dan bukan cawapres pada Pilpres 2024. Untuk itu, Cak Imin menyebut apabila terjadi perubahan maka partainya akan melangsungkan muktamar kembali.
"Kalau nanti negosiasi terjadi perkembangan baru saya bikin muktamar untuk mengubah," ujarnya.
Saat ini, ujarnya lagi, PKB dan Gerindra tengah menunggu perkembangan dialog dengan partai-partai politik lain yang memiliki kemungkinan untuk merapat, sekaligus menyiapkan diskusi yang lebih matang terkait sistem kerja dari koalisi.
"Moga-moga sampai akhir tahun, tapi saya enggak tahu karena detik ini sama-sama ingin jadi capres," tuturnya.
Ia menyebut ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan capres yang pada akhirnya akan diusung oleh PKB bersama koalisinya. "Semua faktor harus jadi pertimbangan. Maka ujung kesimpulannya nanti ya harus menyesuaikan, PKB ya harus realistis dan seterusnya," katanya.
Cak Imin pun menyebut tak menampik kemungkinan untuk membuat komposisi baru bahkan merombak koalisi apabila dirinya tidak dipasangkan dengan Prabowo dalam Pilpres 2024, termasuk ketika ditanyakan terkait kemungkinan Prabowo yang memilih menggandeng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Saya bikin komposisi lain," kata Cak Imin.
Ia lantas berkata, "Kita lihat nanti".
Sebelumnya, Partai Gerindra dan PKB resmi menandatangani Deklarasi Koalisi Pemilu 2024 saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8).
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: