Kuala Lumpur (ANTARA) - Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menitahkan koalisi partai politik pemilik kursi terbanyak di parlemen menyerahkan nama calon perdana menteri (PM) pada Senin (21/11) sebelum pukul 14.00 waktu setempat.
Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Datuk Seri Ahmad Fadil Syamsuddin dalam keterangan tertulis pada media di Kuala Lumpur, Minggu, mengatakan Istana Negara telah menerima hasil resmi Pemilihan Umum (Pemilu) ke-15 dari Ketua Komisi Pemilihan Umum Malaysia Tan Sri Abdul Ghani Salleh pada pukul 13.15 waktu setempat.
Sesuai dengan perintah Raja Malaysia, ia mengatakan Istana Negara telah menugaskan Ketua Dewan Rakyat Azhar Azizan Harun untuk meminta kepada pimpinan parpol dan koalisi yang memiliki jumlah kursi banyak untuk menginformasikan kepada Istana Negara tentang koalisi parpol yang disepakati antara parpol atau koalisi terkait pembentukan pemerintahan baru.
Baca juga: KKM siapkan panduan khusus "pemilu aman COVID-19"
Ketua parpol dan koalisi harus menginformasikan koalisi partai yang telah disepakati dan mengajukan nama anggota dewan dari koalisi tersebut yang mendapat kepercayaan mayoritas untuk anggotanya menjadi calon Perdana Menteri Malaysia ke Istana Negara sebelum pukul 14.00 waktu setempat.
Sesuai dengan Pasal 40 (2) (a) dan Pasal 43 (2) (a) Konstitusi Federal, ia mengatakan bahwa perintah persetujuan dan keputusan Yang di-Pertuan Agong mengenai pembentukan pemerintahan baur dan pengangkatan perdana menteri melalui proses yang telah dijelaskan bersifat final.
Agong menyarankan agar Rakyat Malaysia dan pemimpin partai politik untuk menyetujui dan menghormati proses demokrasi serta menerima keputusan Pemilu ke-15 dengan bersikap tenang dan berpikiran terbuka demi menjaga keutuhan negara karena itu seperti warisan di mana pemimpinnya adalah pemegang amanah, ujar dia.
Ia juga mengatakan bahwa Yang di-Pertuan Agong juga mengingatkan bahwa negara membutuhkan pemerintahan yang stabil, berwibawa dan berintegritas untuk menjaga kepentingan rakyat dan mendorong agenda kesejahteraan nasional.
Raja, menurut dia, juga mengajak rakyat untuk bersama-sama berdoa agar proses pembentukan pemerintahan baru dipermudah dan berjalan lancar untuk kepentingan dan kemakmuran negara. Selain itu, agar Malaysia diberkati dan dilindungi dari segala bentuk bencana dan malapetaka.
Baca juga: Tidak ada partai peroleh mayoritas kursi di Pemilu ke-15 Malaysia
Baca juga: WNI berharap Pemilu Malaysia ke-15 bawa stabilitas politik
Laporan dari Kuala Lumpur
Raja Malaysia titahkan koalisi parpol serahkan nama calon PM
20 November 2022 17:23 WIB
Arsip - Raja Malaysia Sultan Abdullah berbicara dalam KTT Kuala Lumpur di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 Desember 2019. (ANTARA/REUTERS/Lim Huey Teng/as)
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: