Ratusan UMKM Sumsel alami kenaikan omset ikuti program Beli Kreatif
19 November 2022 18:17 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berpidato saat Harvesting Program Beli Kreatif Sumatera Selatan di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (19/11/2022). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Palembang (ANTARA) - Sebanyak 200 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Selatan mengalami kenaikan omset setelah mengikuti program Beli Kreatif Sumsel dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selama tiga bulan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat menutup Program Beli Kreatif Sumatera Selatan di Palembang Trade Center, Palembang, Sabtu, mengatakan ratusan pelaku UMKM bidang kriya, kuliner dan fesyen ini terdata mengalami kenaikan omset rata-rata 89,5 persen dibandingkan sebelum mengikuti program.
Dalam program yang berlangsung sejak September itu, ke-200 UMKM ini total mempekerjakan 458 tenaga kerja.
“Bisa saya katakan, program Beli Kreatif Sumsel ini berhasil, tak sia-sia kami menunjuk Sumsel sebagai salah satu daerah penyelenggara di Sumatera setelah tahun lalu di Sumut,” kata Sandiaga.
Baca juga: BI Sulsel fasilitasi UMKM Sulampua ke pasar global
Ia mengatakan Kemenparekraf menilai Beli Kreatif ini sangat tepat diterapkan bagi pelaku UMKM di Sumsel karena daerah ini memiliki beragam jenis produk kain khas hingga kuliner.
Para pelaku UMKM didampingi dan dilatih agar produk-produknya memiliki daya saing. Selain itu, Kemenparekraf bekerja sama dengan Pemprov Sumsel, Bank Indonesia dan lokapasar membukakan akses pasar ke mereka.
Tak mengherankan kini 30 brand lokal asal Sumsel sudah ditemukan di sejumlah marketplace ternama seperti Tokopedia dan Shopee.
Program ini pun sejalan dengan program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo yakni Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Melalui program ini pula, negara berkeinginan mendorong sektor UMKM kembali bangkit setelah sempat dihantam pandemi.
“Indonesia bahkan sempat diprediksi IMF bakal mengalami pertumbuhan ekonomi di bawah 5,0 persen tapi faktanya pada triwulan II justru mencetak 5,72 persen,” kata dia.
Baca juga: Pemprov Aceh kembangkan wisata kopi dan UKM lewat event Journey Coffee
Salah satu yang berkontribusi sebagai penopangnya yakni sektor UMKM, yang mana sebanyak 60,5 persen PDB berasal dari sektor ini, plus penyerapan tenaga kerja 96,9 persen, investasi 61 persen.
Walau sektor UMKM terus bertumbuh, akan tetapi produk yang sudah masuk katalog di marketplace sementara mencapai 20 juta, sementara target Presiden Jokowi mencapai 30 juta hingga akhir 2023. “Artinya semua pihak harus gerak cepat,” kata Sandiaga.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Sumsel sebagai daerah penyelenggara program Beli Kreatif ini.
Pemprov berharap program ini dapat berkesimbungan sehingga ekosistem UMKM di Sumsel semakin melebar.
“Dengan menjual produk lokal ini diharapkan semakin menyejahterakan rakyat Sumsel,” kata dia.
Dalam program Beli Kreatif tersebut, penyelenggara menetapkan lima pelaku UMKM terbaik dari 200 peserta karena mencetak omset tertinggi. Kelimanya, Nadina Salim (kriya), Rongkes21 (kuliner), Kaldin (kriya), Pempek Tenggiri Hana (kuliner) dan Meekotik (fesyen).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat menutup Program Beli Kreatif Sumatera Selatan di Palembang Trade Center, Palembang, Sabtu, mengatakan ratusan pelaku UMKM bidang kriya, kuliner dan fesyen ini terdata mengalami kenaikan omset rata-rata 89,5 persen dibandingkan sebelum mengikuti program.
Dalam program yang berlangsung sejak September itu, ke-200 UMKM ini total mempekerjakan 458 tenaga kerja.
“Bisa saya katakan, program Beli Kreatif Sumsel ini berhasil, tak sia-sia kami menunjuk Sumsel sebagai salah satu daerah penyelenggara di Sumatera setelah tahun lalu di Sumut,” kata Sandiaga.
Baca juga: BI Sulsel fasilitasi UMKM Sulampua ke pasar global
Ia mengatakan Kemenparekraf menilai Beli Kreatif ini sangat tepat diterapkan bagi pelaku UMKM di Sumsel karena daerah ini memiliki beragam jenis produk kain khas hingga kuliner.
Para pelaku UMKM didampingi dan dilatih agar produk-produknya memiliki daya saing. Selain itu, Kemenparekraf bekerja sama dengan Pemprov Sumsel, Bank Indonesia dan lokapasar membukakan akses pasar ke mereka.
Tak mengherankan kini 30 brand lokal asal Sumsel sudah ditemukan di sejumlah marketplace ternama seperti Tokopedia dan Shopee.
Program ini pun sejalan dengan program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo yakni Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Melalui program ini pula, negara berkeinginan mendorong sektor UMKM kembali bangkit setelah sempat dihantam pandemi.
“Indonesia bahkan sempat diprediksi IMF bakal mengalami pertumbuhan ekonomi di bawah 5,0 persen tapi faktanya pada triwulan II justru mencetak 5,72 persen,” kata dia.
Baca juga: Pemprov Aceh kembangkan wisata kopi dan UKM lewat event Journey Coffee
Salah satu yang berkontribusi sebagai penopangnya yakni sektor UMKM, yang mana sebanyak 60,5 persen PDB berasal dari sektor ini, plus penyerapan tenaga kerja 96,9 persen, investasi 61 persen.
Walau sektor UMKM terus bertumbuh, akan tetapi produk yang sudah masuk katalog di marketplace sementara mencapai 20 juta, sementara target Presiden Jokowi mencapai 30 juta hingga akhir 2023. “Artinya semua pihak harus gerak cepat,” kata Sandiaga.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Sumsel sebagai daerah penyelenggara program Beli Kreatif ini.
Pemprov berharap program ini dapat berkesimbungan sehingga ekosistem UMKM di Sumsel semakin melebar.
“Dengan menjual produk lokal ini diharapkan semakin menyejahterakan rakyat Sumsel,” kata dia.
Dalam program Beli Kreatif tersebut, penyelenggara menetapkan lima pelaku UMKM terbaik dari 200 peserta karena mencetak omset tertinggi. Kelimanya, Nadina Salim (kriya), Rongkes21 (kuliner), Kaldin (kriya), Pempek Tenggiri Hana (kuliner) dan Meekotik (fesyen).
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: