"Kami menargetkan skrining Tb sebanyak 200 orang warga Badui," kata Ketua Koordinator SRI Muhammad Arif dalam keterangannya di Lebak, Sabtu.
Pelaksanaan penapisan Tb dilakukan awal Desember 2022 bekerja sama dengan Paguyuban Warga Banten (Puwnten), PT Krakatau Sarana Industri (KSI) dan RS Andalucia Serang.
Penapisan dilakukan dengan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis Tb yang lebih cepat dan lebih efisien.
Baca juga: Tokoh adat Badui minta wisatawan jaga pelestarian alam
Baca juga: Saat buka ladang, ada warga Badui digigit ular berbisa lagi
Penapisan dengan target 200 warga Badui dan sekitarnya itu terutama kepada warga yang memiliki kontak erat dengan pasien Tb yang saat ini sedang didampingi organisasi itu.
"Jika pemeriksaan miskrokopis ditemukan bakteri tahan asam (BTA) pada sampel dahak maka ditindaklanjuti dengan pengobatan anti Tb (OAT) selama enam bulan. Pengobatan itu untuk memutus mata rantai Tb," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pihaknya sudah menghubungi Dirjen Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Imran Pambudi.
Bahkan, Kemenkes siap menindaklanjuti pengobatan setelah penapisan di pemukiman Badui tersebut.
Saat ini, kata dia, pihaknya melaksanakan penapisan Tb untuk membantu pemerintah, karena kasus Tb di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan China.
Kasus Tb di Indonesia dengan jumlah 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.
Baca juga: Anak Badui alami gizi buruk-TB dibawa Sahabat Relawan ke RSUD Banten
Baca juga: Ibu melahirkan anaknya meninggal warga Badui dikunjungi tim medis SRI