Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Jumat, mengatakan, jika melihat data harian kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dalam sepekan ini mulai menunjukkan tren penurunan dan sebaliknya peningkatan terhadap angka kesembuhan.
"Bisanya temuan kasus baru setiap hari dua digit atau 10 ke atas, sekarang hanya satu digit atau 10 ke bawah," katanya.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, data terakhir 17 November 2022, tercatat pasien yang isolasi tersisa 136 orang, dengan temuan kasus baru hanya satu orang, dan dua orang dinyatakan sembuh.
Sementara data per tanggal 9 November 2022, tercatat jumlah pasien yang masih isolasi mencapai 154 orang dengan temuan kasus baru sebanyak 29 orang.
Baca juga: RSUD Kota Mataram rawat tujuh pasien COVID-19
Baca juga: Dinkes: Kasus COVID-19 di Mataram didominasi pelaku perjalanan
Temuan kasus COVID-19 itu, lanjutnya, rata-rata bergejala ringan sehingga cukup dengan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari mereka sudah bisa beraktivitas secara normal lagi setelah melakukan tes usap atau swab PCR dan dinyatakan negatif.
"Selain itu, sampai hari ini temuan kasus COVID-19 di Kota Mataram masih varian Omicron, belum ada temuan kasus varian XBB. Harapan kita semoga tidak ada," katanya.
Kendati demikian, Usman tetap mengimbau, agar masyarakat waspada dan taat menerapkan protokol kesehatan (prokes) melalui gerakan 5M plus yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari keramaian, mengurangi mobilitas, plus melakukan vaksinasi termasuk booster
"Pasalnya, tingkat efikasi dua kali vaksin terhadap penularan COVID-19 sekitar 63 persen, tapi jika ditambah booster bisa mencapai di atas 90 persen," katanya.
Untuk layanan vaksinasi, tambah Usman, masih dilayani secara gratis di 11 Puskesmas se-Kota Mataram dan rumah sakit pemerintah. Untuk stok vaksin, selalu tersebut.
"Masyarakat tinggal datang langsung ke puskesmas, petugas siap melayani," katanya.
Baca juga: Disdik Mataram: Siswa tetap PTM penuh kendati kasus COVID-19 naik
Baca juga: Disdik Mataram aktifkan kembali Satgas COVID-19 di sekolahTemuan kasus COVID-19 itu, lanjutnya, rata-rata bergejala ringan sehingga cukup dengan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari mereka sudah bisa beraktivitas secara normal lagi setelah melakukan tes usap atau swab PCR dan dinyatakan negatif.
"Selain itu, sampai hari ini temuan kasus COVID-19 di Kota Mataram masih varian Omicron, belum ada temuan kasus varian XBB. Harapan kita semoga tidak ada," katanya.
Kendati demikian, Usman tetap mengimbau, agar masyarakat waspada dan taat menerapkan protokol kesehatan (prokes) melalui gerakan 5M plus yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari keramaian, mengurangi mobilitas, plus melakukan vaksinasi termasuk booster
"Pasalnya, tingkat efikasi dua kali vaksin terhadap penularan COVID-19 sekitar 63 persen, tapi jika ditambah booster bisa mencapai di atas 90 persen," katanya.
Untuk layanan vaksinasi, tambah Usman, masih dilayani secara gratis di 11 Puskesmas se-Kota Mataram dan rumah sakit pemerintah. Untuk stok vaksin, selalu tersebut.
"Masyarakat tinggal datang langsung ke puskesmas, petugas siap melayani," katanya.
Baca juga: Disdik Mataram: Siswa tetap PTM penuh kendati kasus COVID-19 naik
Baca juga: 7.000 nakes Mataram akan dapat booster kedua